Kasus John Kei
Tombak, Samurai, hingga Anak Panah yang Dipakai Kelompok John Kei Diamankan Pihak Kepolisian
30 orang dari kelompok John Kei terkait kasus penyerangan di Duri Kosambi diamankan pihak kepolisian beserta barang bukti.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Sebelumnya dikabarkan dari kelompok John Kei menyerang anggota Nus kei.
Kejadian tersebut memakan korban yaitu anggota dari Nus Kei.
Hal tersebut karena ada masalah dengan Nus Kei.
• Masih Ingat Pria Negeri Jiran yang Pasang Poster Cari Jodoh? Kini Akan Menikah Setelah Idul Adha
• Donald Trump Percaya Bahwa Pimpinan Korut Menyukainya, John Bolton: Kim Jong Un Tertawa Mendengarnya
• Kapal Kru Mancing Mania Tenggelam Dihantam Badai, 10 Orang Dievakuasi, 3 Masih Dalam Pencarian
Polisi mengamankan 30 orang dari kelompok John Kei terkait kasus penyerangan di Duri Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat, dan Perumahan Green Lake City, Cipondoh, Kota Tangerang.
John Kei dan anak buahnya diringkus di markasnya di Perumahan Tytyan Indah, Kota Bekasi, Jawa Barat, Minggu (21/6/2020) malam.
Selain mengamankan 30 orang tersebut, polisi menemukan sejumlah barang bukti yang diduga digunakan saat aksi penyerangan.

"Barang bukti yang kami sita ada empat kendaraan roda empat yang digunakan saat beraksi, 28 tombak, 24 senjata tajam, dua ketapel panah, tiga anak panah, dua stik bisbol, 17 HP, dan satu decoder," kata Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Nana Sudjana saat merilis kasus ini, Senin (22/6/2020).
Pantauan TribunJakarta.com, senjata tajam yang diamankan di antaranya berupa samurai dan golok.
Namun, saat ini pihak kepolisian masih mencari barang bukti senjata api yang digunakan kelompok John Kei saat kabur dari Green Lake City.
Kelompok John Kei sempat melepaskan tujuh kali tembakan. Salah satunya mengenai jempol kaki kanan sekuriti perumahan.
"Proyektilnya belum kita temukan," ujar Direktur Reserse Polda Metro Jaya Kombes Pol Tubagus Ade Hidayat.
Penyerangan ini dilatarbelakangi masalah pribadi antara John Kei dan Nus Kei.
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Nana Sudjana menyebut keduanya masih bersaudara.
"Antara John Kei dan Nus Kei dilandasi permasalahan pribadi terkait adanya ketidakpuasan pembagian uang hasil penjualan tanah," kata Nana di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan.
Permasalahan tersebut tidak menemui penyelesaian hingga akhirnya terjadi aksi saling ancam.