Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Bencana Besar

Klaim Para Peneliti: Setelah Corona, 3 Bencana Besar yang Lebih Mengerikan Bakal Terjadi

Para peneliti dari Deutsche Bank mengklaim setidaknya satu dari tiga bencana besar akan terjadi dalam beberapa dekade mendatang.

Editor: Rizali Posumah
Ilustrasi bencana besar. Para peneliti mengklaim akan ada bencana besar setelah pandemi virus corona. Bencana ini lebih mengerikan. Peneliti bahkan menyebut bahwa bencana ini bakal lebih dahsyat dari letusan Gunung Pinatubo di Filipina pada tahun 1991 yang menyebabkan penurunan suhu global selama dua tahun berikutnya. 

Perlu Anda tahu, suar matahari atau semburan matahari adalah ledakan besar di atmosfer matahariyang dapat melepaskan energi yang sangat besar.

Memang peristiwa parah ini terjadi pada 1859.

Tetapi studi Deutsche Bank telah menghitung bahwa kejadian ini lebih mungkin daripada perang dunia.

“Mungkin ada pemadaman listrik yang besar karena jaringan tenaga listrik terganggu."

"Yang pada gilirannya akan memiliki efek besar di seluruh ekonomi karena infrastruktur tidak dapat berjalan dengan baik," kata penliti.

"Lalu bisa berdampak pada rumah sakit dan perawatan medis."

"Komunikasi juga akan terganggu dan banyak sistem pembayaran tidak berfungsi."

"Dan satelit GPS [Global Positioning System] akan menghadapi gangguan yang luas."

"Sehingga hal ini jelas merugikan semua individu dan industri yang bergantung pada layanan lokasi yang akurat, tidak terkecuali pesawat terbang."

Studi telah menilai kemungkinan terjadinyas uar matahari besar adalah 12 persen dalam satu dekade.

Ini berarti ada kemungkinan 40 persen pijar seperti itu akan terjadi dalam 40 tahun ke depan.

Kemungkinan lain yang cenderung memiliki efek besar juga adalah ketegangan  hubungan antara AS dan China.

Soal keuangan, beberapa bulan terakhir telah terbukti sebagai pengingat betapa kuatnya dampak pasar keuangan dalam menghadapi bencana global.

"Mengingat bahwa Covid-19 telah menyebabkan resesi parah (kemerosotan yang parah) karena banyak negara yang melakukan lockdown."

Contoh lain, gunung berapi Eyjafjallajökull yang relatif terpencil di Islandia menutup hampir semua wilayah udara Eropa pada tahun 2010, yang menyebabkan gangguan ekonomi yang luas.

Halaman
123
Sumber: Grid.ID
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved