Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Update Virus Corona Dunia

Benarkan Virus Corona Sudah Ada di Italia Sejak 2019? Ilmuwan Ungkap Fakta Mengejutkan Ini

Institut Kesehatan Nasional Italia mengamati 40 sampel limbah yang dikumpulkan dari pabrik pengolahan air limbah di Italia utara.

Editor:
World of Buzz
Ilustrasi dokter mencari vaksin virus corona. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Kabar mengejutkan soal virus corona datang dari para ilmuwan.

Di tengah penyebaran virus corona, Ilmuwan mengklaim Covid-19 sudah berada di Italia pada awal Desember 2019 lalu.

Diketahui, hal tersebut setelah mereka menemukan jejak virus yang ada dalam limbah saluran air.

Libah tersebut dikumpulkan dari Milan dan Turin.

Institut Kesehatan Nasional Italia mengamati 40 sampel limbah yang dikumpulkan dari pabrik pengolahan air limbah di Italia utara antara Oktober 2019 dan Februari 2020.

Petugas Palang Merah Italia yang mengenakan pakaian pelindung dan masker memakaikan gelang kepada seorang anak Imigran yang diselamatkan di Mediterania saat turun dari kapal NGO Sea Watch, di pelabuhan Messina, Sisilia, Kamis (27/2/2020). Imigran tersebut dicek kesehatannya saat memasuki Italia, setelah merebaknya wabah virus corona. Lebih dari 2000 orang warga Italia telah dinyatakan positif terinfeksi virus corona, dan membuat Italia sebagai negara terbanyak di Eropa yang terinfeksi virus corona.
Petugas Palang Merah Italia yang mengenakan pakaian pelindung dan masker memakaikan gelang kepada seorang anak Imigran yang diselamatkan di Mediterania saat turun dari kapal NGO Sea Watch, di pelabuhan Messina, Sisilia, Kamis (27/2/2020). Imigran tersebut dicek kesehatannya saat memasuki Italia, setelah merebaknya wabah virus corona. Lebih dari 2000 orang warga Italia telah dinyatakan positif terinfeksi virus corona, dan membuat Italia sebagai negara terbanyak di Eropa yang terinfeksi virus corona. ((AFP/GIOVANNI ISOLINO))

Analisis menemukan sampel yang diambil di Milan dan Turin pada 18 Desember menunjukkan keberadaan Covid-19.

Bahkan hal ini lebih dari dua minggu sebelum China melaporkan kasus pertamanya.

"Penelitian ini dapat membantu kita memahami awal peredaran virus di Italia," kata Giuseppina La Rosa, yang ikut memimpin penelitian, dikutip dari Sky News.

Seorang juru bicara lembaga tersebut mengatakan, data lengkap dan studi akan diterbitkan minggu depan.

Mereka juga akan mengumumkan rencana untuk memantau air limbah di resor wisata mulai Juli nanti.

Para peneliti di seluruh dunia telah menemukan tanda-tanda virus yang menyebabkan Covid-19 dapat dideteksi dalam saluran air limbah.

Banyak negara juga mulai mengambil sampel air limbah untuk melacak penyakit tersebut.

Para petugas dilengkapi pakaian pelindung menyemprotkan cairan desinfektan di sebuah pasar di daerah Daegu, Korea Selatan, menyusul meluasnya wabah virus corona di negara itu, Minggu (23/2/2020). Penyebaran virus corona hingga hari ini, Senin (24/2/2020), semakin menunjukkan peningkatan di sejumlah negara, seperti Italia, Iran, dan Korea Selatan.
Para petugas dilengkapi pakaian pelindung menyemprotkan cairan desinfektan di sebuah pasar di daerah Daegu, Korea Selatan, menyusul meluasnya wabah virus corona di negara itu, Minggu (23/2/2020). Penyebaran virus corona hingga hari ini, Senin (24/2/2020), semakin menunjukkan peningkatan di sejumlah negara, seperti Italia, Iran, dan Korea Selatan. (AFP/YONHAP/SOUTH KOREA OUT)

Para ilmuwan mengatakan deteksi jejak virus sebelum akhir 2019 konsisten dengan bukti di negara lain.

Hasilnya menunjukan virus corona mungkin telah menyebar sebelum Cina melaporkan kasus pertama pada 31 Desember.

Sebuah penelitian di Prancis menemukan bahwa seorang pria terinfeksi Covid-19 pada tanggal 27 Desember.

Hampir sebulan sebelum negara tersebut mengkonfirmasi kasus pertamanya.

Dokter Italia hebohkan dunia sebut Covid-19 sudah tidak ada

Selain virus yang ditemukan pada akhir tahun lalu, diberitakan pula sebelumnya, seorang dokter di Italia menghebohkan dunia dengan menyebut virus corona sudah tidak ada.

Padahal, Italia tengah bersiap untuk menjalankan fase terbesar terkait pelonggaran lockdown.

Mulai awal Juni kemarin, setiap turis asing diperbolehkan memasuki Italia dan masyarakat juga diizinkan melintasi region lain.

Namun, pemerintah menyatakan ini adalah salah satu fase berbahaya di tengah wabah yang sudah merenggut nyawa hingga 33.500 orang.

ILUSTRASI Penelitian Virus Corona
ILUSTRASI Penelitian Virus Corona (Kompas TV)

Otoritas meminta setiap orang mematuhi aturan pembatasan fisik, dan mengenakan masker untuk mencegah adanya gelombang infeksi baru.

Namun, pendapat berbeda disuarakan oleh Dokter Alberto Zangrillo.

"Realitasnya, secara klinis virus corona ini sudah tidak ada lagi," ujar dia, dikutip dari Kompas.com.

Zangrillo merupakan Kepala Rumah Sakit San Raffaele di Milan, ibu kota Region Lombardy, yang paling parah terdampak virus corona.

Dalam wawancara dengan televisi Rai Minggu (31/5/2020) lalu, Zangrillo mendasarkan argumentasinya pada tes swab selama 10 hari terakhir.

"Pemeriksaan itu menunjukkan kandungan virus yang sangat kecil secara kuantitatif, dibandingkan pada sebulan atau dua bulan lalu," paparnya.

Ilustrasi ilmuwan meneliti Virus Corona
Ilustrasi ilmuwan meneliti Virus Corona (Shutterstock)

"Seseorang harus bertanggung jawab karena sudah melakukan teror terhadap negara ini," kata sang dokter dilansir AFP Senin (1/6/2020).

Ucapan itu tak pelak menimbulkan kehebohan dari pakar lain, dan membuat pemerintah melontarkan peringatan bahwa terlalu dini untuk berselebrasi.

Ketua Dewan Kesehatan Nasional, Franco Locatelli, mengatakan dia mengaku sangat "kaget" dengan pernyataan yang disampaikan Zangrillo.

Menurut Locatelli, melihat angka kasus infeksi baru seharusnya sudah memberi gambaran penyebaran virus yang terbilang ganas di sana. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Ilmuwan Klaim Virus Corona Telah Berada di Italia Sejak Desember 2019: Ditemukan dalam Limbah Air, https://www.tribunnews.com/internasional/2020/06/20/ilmuwan-klaim-virus-corona-telah-berada-di-italia-sejak-desember-2019-ditemukan-dalam-limbah-air?

Subscribe Youtube Channel Tribun Manado:

 

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved