Rahasia Trump Diungkap Mantap Orang Penting Ini, Sebut Ada Kongkalikong dengan Xi Jinping di Pilpres
Boltom menyebut Trump secara pribadi meminta Xi Jinping untuk membantu memenangkan pemilihan
TRIBUNMANADO.CO.ID - Boltom menyebut presiden Amerika Serikat Donald Trump secara pribadi meminta Xi Jinping untuk membantu memenangkan pemilihan presiden (pilpres) AS pada November 2020.
Pernyataan tersebut di dapat dari salinan buku yang didapat jaringan berita CNN, Rabu (17/6/2020)
Dimana di dalamnya ada informasi rahasia mengenai kongkalikong Trump dengan Presiden China Xi Jinping.
Bolton juga mengungkapkan tahun lalu Xi mengatakan kepada Trump, China sedang membangun kamp konsentrasi untuk penahanan massal Muslim Uyghur.
Menanggapi informasi dari Xi, Trump mengatakan China harus terus membangun kamp yang menurutnya adalah hal tepat untuk dilakukan.
Pada pertemuan lain selama KTT G-20 tahun lalu di Osaka, Bolton menulis Trump juga menyinggung pemilihan presiden 2020.
“Trump menekankan pentingnya petani dan meningkatkan pembelian kacang kedelai dan gandum China,” kata Bolton.
Trump mengusulkan defisit neraca perdagangan sebesar 350 miliar dolar AS dikompensasi China dengan membeli sebanyak mungkin pertanian Amerika.
Kontan, Trump gusar ketika diminta menanggapi rahasia itu.
"Dia pembohong. Semua orang di Gedung Putih membenci John Bolton," kata Trump kepada Wall Street Journal, Rabu.
Kepada reporter Fox News, Sean Hannity, Trump menyebut informasi itu sangat rahasia.
"Dia tidak memiliki persetujuan (mengungkapkan rahasia itu)," kata Trump.
Informasi Trump meminta pemimpin negara yang menjadi musuh utama AS untuk membantunya memenangkan pemilihan presiden bakal bergema di Washington enam bulan setelah Trump dituding meminta bantuan Ukraina.
Trump secara terbuka meminta China menyelidiki lawan politiknya dari Partai Demokrat, Joe Biden, pada tahun lalu.
Ia jua menolak kesimpulan badan intelijen AS yang menyebut Rusia ikut campur dalam pemilihan presiden pada 2016.
Sebagai bahan kampanye kali ini, Trump mencoba menjadikan China sebagai isu sentral.
Interaksi Trump dengan Xi hanya sebagian dari informasi rahasia yang disampaikan dalam buku
berjudul, “Di Ruang Di Mana Terjadi".
Bolton juga menulis Trump secara langsung menghubungkan bantuan keamanan AS ke Ukraina, asal negara itu melakukan penyelidikan terkait Joe Biden dan keluarganya.
Buku itu telah menjadi objek pertarungan hukum selama berbulan-bulan antara Gedung Putih dan John Bolton.
Pertarungan meningkat pada Selasa setelah pemerintah Trump mengajukan permohonan ke pengadilan untuk mencabut pendapatan Bolton dari buku itu dan menghentikan penerbitannya.
Alasan kubu Trump, Bolton telah melanggar perjanjian menjaga rahasia dan mempertaruhkan keamanan nasional karena mengekspos informasi rahasia.
Blokir Buku
Departemen Kehakiman meminta hakim menghentikan penerbitan buku Bolton, sebelum buku itu dirilis
ke publik.
Beberapa pejabat tinggi intelijen dan keamanan nasional bersaksi tentang informasi rahasia dalam buku Bolton.
Jumlahnya mencapai tingkat yang membahayakan.
Para pejabat, termasuk Direktur Intelijen Nasional John Ratcliffe, Direktur Badan Keamanan Nasional Paul Nakasone, dan Direktur Pusat Kontra Intelijen dan Keamanan Nasional William Evanina, menulis dalam surat pernyataan buku itu berisi informasi yang masih bersifat rahasia.
Dalam sepucuk surat yang dikirim ke Gedung Putih pekan lalu, pengacara Bolton, Charles Cooper, menuduh Gedung Putih berusaha memblokir buku itu karena murni alasan politis dan sudah terlambat.
Buku Bolton menyediakan akun rinci interaksi Trump dengan Xi. Pada KTT G-20, Bolton menulis ketika Xi terbukti setuju untuk membuka kembali diskusi perdagangan, Trump memuji pemimpin China sebagai yang terbesar dalam sejarah negara itu.
Secara umum, Bolton menyebut interaksi Trump dengan Xi didorong oleh ambisi politik daripada kebijakan.
"Saya kesulitan untuk mengidentifikasi setiap keputusan Trump, selama masa saya bertugas di Gedung Putih, yang tidak didasari motif pemilihan presiden,” tulis Bolton.
Bolton menggambarkan secara lebih detil pembicaran Trump dengan Xi Jinping.
"Pada jamuan makan malam pertemuan G-20 di Osaka, pada Juni 2019, Xi yang hanya didampingi penerjemah, telah
menjelaskan kepada Trump mengapa ia pada dasarnya membangun kamp konsentrasi di Xinjiang,” kata Bolton.
Menurut penerjemah, Trump mengatakan Xi harus melanjutkan pembangunan kamp-kamp itu.
Menurut Trump adalah hal yang tepat untuk dilakukan.
"Staf utama Dewan Keamanan Nasional Asia, Matthew Pottinger, mengatakan kepada saya Trump mengatakan sesuatu yang sangat mirip selama perjalanan November 2017 ke China," kata Bolton.
Departemen Luar Negeri AS memperkirakan lebih dari satu juta Uyghur, etnik Kazakh, Kyrgyzstan, dan anggota kelompok minoritas muslim lainnya telah ditahan oleh pemerintah China di kamp-kamp interniran.
Mereka dilaporkan menjadi sasaran penyiksaan, perlakuan kejam dan tidak manusiawi seperti pelecehan fisik dan seksual, kerja paksa, dan kematian.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Mantan Orang Penting Ungkap Rahasia Trump, Sebut Ada Kongkalikong dengan Xi Jinping untuk Pilpres, https://www.tribunnews.com/internasional/2020/06/19/mantan-orang-penting-ungkap-rahasia-trump-sebut-ada-kongkalikong-dengan-xi-jinping-untuk-pilpres?page=all.