Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Konflik China dan India

India Laporkan Pasukan China Memutilasi Tentaranya di Perbatasan

Pertikaian yang terjadi antara China dan India di perbatasan kedua negara tersebut semakin mencekam.

Editor: Glendi Manengal
GETTY IMAGES/DIPTENDU DUTTA
Konflik China dan India 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Pertikaian yang terjadi antara China dan India di perbatasan kedua negara tersebut semakin mencekam.

Sebelumnya diketahui terjadi bentrok antara militer China dan India yang mengakibatkan beberapa pasukan tewas.

Diketahui salah satu korban merupakan seorang kolonel dan 19 tentara India, sementara itu dari pihak China tak mau mengakui berapa jumlah pasukan mereka yang menjadi korban.

Ilustrasi India dan China
Ilustrasi India dan China (istimewa)

Pihak India mengatakan tentaranya dimutilasi tentara China setelah dipukuli sampai mati di perbatasan Himalaya dan menunjukkan alat pukul berpaku yang digunakan dalam perkelahian.

20 tentara India tewas terbunuh pada perkelahian Senin malam awal pekan ini. Korban itu merupakan yang pertama kali terjadi sejak perseteruan dua negara nuklir; China dan India pada 1975.

China mengatakan pihaknya memiliki angka korban sebanyak 43 orang namun tidak mengatakan apakah mereka semua terbunuh dalam baku hantam di Lembah Galwan, Ladakh itu.

Pada Kamis (18/6/2020), pihak India mengklaim bahwa setelah tentara mereka tewas akibat dipukuli menggunakan alat pukul berpaku, tentara China memutilasi mayat-mayat itu.

Tidak ada baku tembak sesuai perjanjian damai yang melarang senjata api dalam jarak 2 kilometer dari Line of Actual Control (LAC), garis yang ditarik ke lembah setinggi 17.000 kaki setelah kekalahan India dalam Perang Sino-India 1962.

Peristiwa ini menjadi titik puncak amarah di pihak India sebagaimana dilaporkan India Today. Pihak pemantau HAM Delhi telah menekan kepada Perdana Menteri Narendra Modi untuk melakukan pembalasan kuat terkait peristiwa ini.

Sementara itu, Juru bicara Menteri Hubungan Luar Negeri India, Anurag Srivastava dalam responsnya terhadap klaim China akan lembah Galwan mengatakan bahwa kedua pihak akan mengatasi masalah ini dengan penuh tanggung jawab.

"Membuat klaim berlebihan dan tidak dapat dipertahankan sangat bertentangan dalam hal ini," ujarnya dalam sebuah pernyataan.

Kedua belah pihak saling tuduh soal siapa yang memicu lebih dulu pertengkaran di lembah itu.

Sebuah media melaporkan bahwa kepala pejabat tentara masing-masing pihak telah berjumpa pada Rabu kemarin untuk mengatasi situasi namun hasilnya masih belum dapat dikonfirmasi.

Para tentara India termasuk seorang kolonel tewas akibat beberapa luka dan mati kedinginan sebab suhu di wilayah itu di bawah nol derajat.

Mula peristiwa nahas itu...

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved