Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Sejarah Panjang Konflik India-China, Sempat Terjadi Pertumpahan Darah dalam Waktu Singkat

Ternyata kedua negara dengan penduduk terpadat di dunia ini bahkan tidak pernah menyepakati panjang perbatasan "Garis Kontrol Aktual" mereka.

Editor: Ventrico Nonutu
KOLASE TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ISTIMEWA
India dan China 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Hubungan antara China dan India belakangan ini kembali memanas.

Diketahui puluhan tentara India tewas dalam konflik tersebut.

Sementara China tidak mengumumkan secara resmi berapa jumlah pasukan yang menjadi korban.

Dari keterangan yang dilansir Al Jazeera, Rabu (17/6/2020), kedua negara tersebut memang memiliki sejarah panjang konflik di perbatasan.

Ternyata kedua negara dengan penduduk terpadat di dunia ini bahkan tidak pernah menyepakati panjang perbatasan "Garis Kontrol Aktual" mereka.

 

Konflik china di perbatasan
Konflik china di perbatasan (chindonews.blogspot.com)

Berikut catatan sejarah terjadinya ketegangan di perbatasan India dan China:

1959

India mewarisi perselisihan perbatasan dengan China dari penguasa kolonial Inggris, yang menjadi tuan rumah konferensi 1914 dengan pemerintah Tibet dan Cina untuk mengatur perbatasan.

Beijing tidak pernah mengakui perbatasan sejak 1914, yang dikenal sebagai Garis McMahon, dan saat ini mengklaim 90.000 kilometer persegi (34.750 mil persegi) wilayah, atau hampir semua yang merupakan negara bagian Arunachal Pradesh, India.

Sengketa perbatasan pertama kali berkobar saat kunjungan perdana menteri pertama India, Jawaharlal Nehru, ke Beijing pada 1959.

Nehru mempertanyakan batas-batas yang ditunjukkan pada peta resmi China, mendorong Perdana Menteri China Zhou Enlai untuk menjawab bahwa pemerintahnya tidak menerima perbatasan kolonial.

1962

Kemudian, berlanjut pada 1962 saat pasukan China berduyun-duyun ke perbatasan yang disengketakan dengan India soal demarkasi perbatasan.

Hal ini memicu perang selama empat minggu yang menewaskan ribuan orang dari pihak India sebelum pasukan China mundur.

Beijing mempertahankan Aksai Chin, koridor strategis yang menghubungkan Tibet dengan China barat.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved