Berita Boltim
Pemkab Nonaktifkan Sementara BPJS Kesehatan, Slamet Umbola: Peserta Bisa Beralih ke Mandiri
Peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan yang ditanggung Pemerintah Daerah Kabupaten Bolaang Mongondow Timur dinonaktifkan.
Penulis: Siti Nurjanah | Editor: David_Kusuma
TRIBUNMANADO.CO.ID, TUTUYAN - Peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan yang ditanggung Pemerintah Daerah Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim), dinonaktifkan.
Kepala Dinas Sosial Slamet Umbola mengatakan, alasannya karena minimnya anggaran.
“Terkait BPJS, itu terhalang karena anggaran, sehingga itu hanya dibayarkan sampai bulan Mei. Sekarang ada perubahan aturan lagi oleh Dinas Kesehatan, sehingga untuk posisi bulan Juni, karena belum terbayarkan maka untuk sementara dihentikan," ucapnya.
Ia menjelaskan, untuk peserta BPJS Kesehatan tanggungan pemerintah apabila keadaan darurat bisa beralih ke mandiri untuk sementara waktu.
• PDIP Siap Hadapi Pilkada Serentak, Olly Dondokambey: Torang Mo Bage Samua
"Jadi kalau misalnya sudah darurat mau ke dokter, puskesmas atau rumah sakit, lebih baik peserta mengalihkan BPJS pemerintah ke mandiri untuk sementara waktu," ucapnya.
Ia menambahkan, apabila anggaran sudah ada, maka peserta yang awalnya ditanggung pemerintah beralih ke mandiri bisa dialihkan kembali ke BPJS pemerintah.
"Untuk sementara waktu ini saja, dari pada harus bayar rumah sakit atau biaya berobat mahal lebih baik sementara waktu alihkan ke mandiri, nanti kalau pemerintah sudah ada anggaran bisa dialihkan lagi menjadi tanggungan pemerintah," jelasnya.
• Beredar Kabar Al Ghazali dan Alyssa Daguise Segera Menikah, Begini Tanggapan Dul Jaelani
Menurutnya, hal tersebut tetap akan diupayakan oleh Dinas Kesehatan.
"Persoalan keuangan ada di Dinas Kesehatan. Kita kalau anggaran ada, kita kasih rekomendasi barapa total anggaran yang dibutuhkan, tapi proses penganggarannya di Dinas Kesehatan,” ujarnya.
Lebih lanjut, sekitar tiga ribuan peserta BPJS sudah ditarik oleh Kementerian Sosial, dan yang kosong itu akan diisi kembali.
Sementara itu, Kepala Bidang Penanganan Fakir Miskin, Ni’ma Mokoagow menyebutkan, terdapat kurang leboh 21 ribu peserta BPJS yang ditanggung oleh pemerintah Boltim.
"Data dari tahun 2019, kurang lebih 21 ribu. Cuma yang lain sudah ditarik oleh Kementerian Sosial itu ada sekitar 3 ribu," ucapnya.
Ia menambahkan, pihaknya berencana akan kembali mengisi yang kosong apabila anggaran sudah ada. (ana)
• Kebakaran di Pabrik Cat Berhasil Dipadamkan, Setelah 26 Jam Berjuang, Hingga Petugas Kelelahan