Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Mata Najwa

Di Mata Najwa, Novel Baswedan: Pak Presiden Seolah-olah Tak Mendukung Pemberantasan Korupsi

Penyidik KPK tersebut lalu mempertanyakan sikap Jokowi terhadap pemberantasan korupsi.

Editor: Frandi Piring
Kolase TribunWow/Capture YouTube Najwa Shihab/Sekretariat Presiden
Novel Baswedan dan Presiden Jokowi. Novel minta Presiden Jokowi turun tangan dalam kasus penyiraman air keras. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan secara terbuka mempertanyakan sikap Presiden Joko Widodo (Jokowi) tentang korupsi, lebih khusus di tanah air.

Dilansir TribunWow.com, hal itu disampaikan Novel Baswedan dalam acara Mata Najwa di kanal YouTube Najwa Shihab, edisi Rabu (17/6/2020).

Diketahui sebelumnya, Novel Baswedan menjadi korban penyiraman air keras oleh dua anggota polisi Rahmat Kadir Mahulette dan Ronny Bugis.

Meski begitu, kedua terdakwa dituntut 1 tahun penjara atas perbuatan mereka mengakibatkan kebutaan pada sebelah mata Novel.

Penyidik KPK tersebut lalu mempertanyakan sikap Jokowi terhadap pemberantasan korupsi.

"Negara kita ini negara presidensial. Artinya seluruh aparatur di bawah presiden," kata Novel Baswedan.

Penyidik KPK Novel Baswedan menanyakan sikap pemerintah tentang pemberantasan korupsi, dalam acara Mata Najwa, Rabu (17/6/2020).
Penyidik KPK Novel Baswedan menanyakan sikap pemerintah tentang pemberantasan korupsi, dalam acara Mata Najwa, Rabu (17/6/2020). (Capture Youtube Najwa Shihab)

Ia menilai sangat relevan jika meminta Jokowi turun tangan dalam kasus tersebut.

Apalagi Novel menduga banyak petinggi yang terlibat.

"Ditambah lagi ini masalah sudah melibatkan orang yang begitu kuatnya. Kalau tidak melibatkan presiden, saya enggak yakin bisa," ungkap Novel.

"Oleh karena itu, wajar saya meminta kepada presiden," tambahnya.

Ia menegaskan tanggapan yang pernah disampaikan tentang kasus tersebut.

Novel mengaku tidak masalah kasus penyerangan dirinya diungkap atau tidak.

"Kembali saya mengulangi lagi apa yang pernah saya katakan setahun yang lalu," papar Novel.

"Secara pribadi, saya terserah. Ini mau diusut mau enggak, saya terserah," tegasnya.

Presenter Najwa Shihab saat bertanya yang kurang dari sikap Jokowi terhadap kasus Novel Baswedan, dalam acara Mata Najwa, Rabu (17/6/2020).
Presenter Najwa Shihab saat bertanya yang kurang dari sikap Jokowi terhadap kasus Novel Baswedan, dalam acara Mata Najwa, Rabu (17/6/2020). (Capture YouTube Najwa Shihab)

Meskipun begitu, Novel menyebutkan banyak kasus penyerangan lain terhadap penyidik KPK yang tidak diketahui publik.

"Cuma saya mau katakan bahwa perkara serangan kepada diri saya ini adalah perkara yang tidak berdiri sendiri," katanya.

"Banyak orang-orang KPK yang diserang. Lebih dari 10 kasus tidak ada satupun yang diungkap," ungkap Novel.

Padahal fakta-fakta penyerangan terhadap para penyidik KPK tersebut sangat jelas.

Ia lalu mempertanyakan sikap negara terhadap pemberantasan korupsi.

"Kalau begitu, sudah terang-terangan, apakah negara ini sedang benci dengan upaya memberantas korupsi?" tanya Novel.

Maka dari itu, Novel meminta Presiden Jokowi dapat memberikan sikap jelas.

"Ini yang luar biasa. Makanya saya meminta kepada Pak Presiden, apabila Pak Presiden bersikap sehingga akan terlihat, 'Benar, Pak Presiden ternyata mendukung pemberantasan korupsi'," papar Novel.

"Tapi kalau Pak Presiden tidak bersikap, akan terlihat seolah-olah Pak Presiden tidak mendukung pemberantasan korupsi," tutupnya.

Lihat videonya mulai menit 5:40:

Tautan TribunWow.com: https://wow.tribunnews.com/2020/06/18/punya-permintaan-ke-jokowi-novel-baswedan-apakah-negara-sedang-benci-pemberantasan-korupsi?page=all

Sumber: TribunWow.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved