Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Nasional

Respon Pernyataan Jokowi, Firli Bahuri: KPK Sangat Tegas Jika Ada Perkara Korupsi

"KPK sangat tegas jika ada perkara korupsi. Kami akan tindak tegas," kata Firli dalam keterangannya, Rabu (17/6/2020).

Editor: Isvara Savitri
Tribunnews.com
Ketua KPK, Firli Bahuri. 

TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) sempat memperingatkan aparat penegak hukum (APH), termasuk Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) jangan asal 'menggigit' orang yang tidak salah.

Pernyataan tersebut kemudian direspon oleh Ketua KPK, Firli Bahuri.

"KPK sangat tegas jika ada perkara korupsi. Kami akan tindak tegas," kata Firli dalam keterangannya, Rabu (17/6/2020).

Jokowi juga menyatakan agar para APH jangan menyebar ketakutan kepada penyelenggara negara yang tengah melaksanakan tugasnya.

Firli mengatakan, KPK selalu menggunakan pendekatan penindakan yakni dengan penegakan hukum yang tegas dan efektif.

Sehingga menimbulkan kesadaran untuk taat patuh pada hukum, bukan hanya sekedar membuat rasa takut akan sanksi yang berat.

"Kalau hanya menimbulkan rasa takut, maka para korupsi akan melakukan inovasi dan berkreasi untuk menemukan cara-cara modus operandi supaya tidak tertangkap," kata Firli.

"Pendekatan penindakan yang dilakukan tentunya juga profesional, akuntabel, berkeadilan, kepastian hukum dan menjunjung tinggi HAM," imbuh jenderal polisi bintang tiga ini.

Firli lantas menegaskan KPK akan bertindak sangat tegas apabila ditemukan pelanggaran dan unsur koruptif yang dilakukan penyelenggara negara.

Fokus KPK dalam upaya penegakan hukum, katanya, sesuai dengan amanat undang-undang yaitu pelaku penyelenggara negara atau aparat penegak hukum atau pihak terkait lainnya.

"Korupsi yang dilakukan pun menimbulkan kerugian negara atau keuangan negara. Apalagi jika korupsi dilakukan dalam situasi bencana, maka itu termasuk kejahatan berat dan ancaman hukumannya dengan hukuman mati," tegas Firli.

Sebelumnya, Presiden Jokowi menegaskan pemerintah tidak main-main dalam melaksanakan akuntabilitas keuangan negara.

Jokowi mengatakan hal yang utama dalam menjalankan akuntabilitas yakni pencegahan dan tata kelola keuangan yang baik.

Sehingga uang negara dapat digunakan dengan tepat untuk kepentingan masyarakat dan juga sekaligus menjaga kepercayaan masyarakat.

“Tetapi kalau ada yang masih membandel, kalau ada niat untuk korupsi ada mens rea maka silakan bapak ibu digigit dengan keras, uang negara harus diselamatkan, kepercayaan rakyat harus kita jaga,” ujar Jokowi dalam pembukaan Rakornas Pengawasan Intern Pemerintah Tahun 2020, Senin (15/6/2020).

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved