Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

News

Intelijen AS: 35 Pasukan China Tewas di Perbatasan Lebih Banyak dari India, Tapi Malu Mengakuinya

Dikabarkan baru-baru ini terjadi adu jotos yang menewaskan beberapa pasukan India termasuk salah satunya seorang perwira.

Editor: Glendi Manengal
Thinkstock
Ilustrasi 

Kedua negara menganggap wilayah perbatasan itu penting secara strategis, ekonomis dan militer.

Sebelumnya 3 Pasukan India tewas termasuk seorang perwira kini bertambah 17

Dua puluh tentara India tewas dalam bentrokan dengan militer China di wilayah perbatasan yang disengketakan selama beberapa dekade.

Dalam bentrokan di daerah Ladakh, Senin (15/6/2020), para pejabat India mengatakan tidak ada baku tembak.

"Pasukan India dan China saling bertarung dengan tinju dan bebatuan," kata para pejabat India yang enggan namanya disebutkan karena mereka tidak diberi wewenang untuk mengungkapkan informasi tersebut, seperti dilansir AP, Rabu (17/6/2020).

Awalnya, Angkatan Darat India mengatakan dalam sebuah pernyataan, tiga tentara India tewas.

Namun kemudian memperbaruinya menjadi 20 orang yang tewas, bertambah 17 orang.

"Ada 17 orang mengalami luka kritis saat sedang tugas di lokasi yang paling jauh dan berada pada suhu di bawah nol di dataran tinggi, yang kian memperparah luka mereka," jelas pernyataan Angkatan Darat India.

PBB mendesak kedua belah pihak untuk melaksanakan pengendalian yang maksimal.

"Kami prihatin tentang laporan kekerasan dan kematian di garis perbatasan antara India dan China," kata juru bicara PBB Eri Kaneko.

China mengklaim sekitar 90.000 kilometer persegi (35.000 mil persegi) dari wilayah di Timur Laut India.

Sementara India mengatakan China menduduki 38.000 kilometer persegi (15.000 mil persegi) dari wilayahnya di Aksai Chin Plateau di Himalaya, bagian yang bersebelahan dari daerah Ladakh.

India secara sepihak menyatakan Ladakh sebagai wilayahnya sementara memisahkannya dari Kashmir yang disengketakan pada bulan Agustus 2019.

Ribuan tentara di kedua belah pihak telah berhadapan lebih dari sebulan di sepanjang bentangan perbatasan.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian tidak memberikan rincian mengenai jumlah korban di pihak China.

Halaman
1234
Sumber: Kontan
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved