Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

News

5.000 Pasien Covid-19 di Inggris Sembuh Menggunakan Obat Dexamethasone, Ini Respon WHO

Kabarnya ditemukan obat Dexamethasone dapat menyembuhkan pasien Covid-19, terkait hal tersebut mendapat respon baik WHO.

Editor: Glendi Manengal
SHUTTERSTOCK
Ilustrasi obat 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Kabarnya ditemukan obat Dexamethasone dapat menyembuhkan pasien Covid-19.

Terkait hal tersebut mendapat respon baik WHO.

Diketahui sejumlah pasien di Inggris sembuh menggunakan obat tersebut.

Intelijen AS: 35 Pasukan China Tewas di Perbatasan Lebih Banyak dari India, Tapi Malu Mengakuinya

Wanita Gemuk di Negara Ini Dianggap Paling Cantik, Bila Berat Badan Dibawah 70Kg Tak Akan Dilirik

Kian Mencekam di Perbatasan China-India, Sebelumnya 3 Pasukan Tewas, Kini Bertambah 17 Orang

Ilustrasi
Ilustrasi (NET)

Pengunaan obat Dexamethasone untuk pasien Covid-19 di Inggris membawa kabar baik.

Sebanyak 5.000 pasien positif virus corona di Inggris berhasil sembuh setelah mengkonsumsi obat Dexamethasone.

Penggunaan obat Dexamethasone kepada pasien Covid-19 ternyata sudah dilakukan Inggris sejak awal pandemi virus corona.

Dilansir dari Kompas.com, Dexamethasone adalah obat untuk mengatasi peradangan, reaksi alergi, dan penyakit autoimun.

Dexamethasone termasuk dalam golongan obat kortikosteroid.
Ilustrasi obat
Ilustrasi obat (unsplash/Thought Catalog)

Hasilnya, sekitar 19 dari 20 pasien yang mengidap Covid-19 sembuh tanpa harus dilarikan ke rumah sakit.

Terlebih lagi, dexamethasone terbukti menyembuhkan pasien yang kritis atau dalam kondisi parah.

Di Inggris, dexamethasone digunakan sejak awal pandemi Covid-19 dan telah menyelamatkan sekitar 5.000 nyawa.

WHO menyambut baik

World Health Organization (WHO) menyambut baik temuan awal penggunaan dexamethasone untuk mengobati pasien Covid-19 yang berada dalam kondisi kritis.

Mengutip situs resmi WHO, Rabu (17/6/2020), pasien yang menggunakan ventilator pengobatan ini terbukti mengurangi tingkat mortalitas sebanyak sepertiganya.

Sementara itu, pada pasien yang membutuhkan bantuan oksigen, tingkat mortalitas berkurang seperlimanya.

Namun, WHO menegaskan, temuan awal ini baru efektif pada pasien Covid-19 dalam kondisi kritis.

Temuan ini belum terbukti efektif pada pasien Covid-19 yang memiliki gejala ringan.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved