NEWS
Kaum Muda New York Membangkang, Berjemur Tanpa Busana dan Masker, Protes Protokol Kesehatan
Aksi pembangkangan terkait imbauan pemerintah agar tetap berpatokan pada protokol kesehatan dilakukan New York.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Aksi pembangkangan terkait imbauan pemerintah agar tetap berpatokan pada protokol kesehatan dilakukan New York.
Sebagai bukti, pada Minggu (14/6/2020), mereka memanfaatkan masa akhir pekan yang cerah untuk berjemur di Sheep Meadow Central Park.
Melansir New York Post, jangankan mengenakan masker, banyak dari mereka yang tanpa busana untuk berjemur tanpa khawatir terjangkit virus.
Melihat hal tersebut, Gubernur New York Andrew Cuomo sangat geram.
Sebelumnya, pada Minggu, Cuomo memang mengatakan sudah ada kemajuan besar dalam upaya membendung virus corona di kota tersebut.
Namun, melihat warganya yang tidak mau mematuhi aturan jarak sosial dan aturan lain terkait pandemi, Cuomo pun mengeluarkan ancaman.
Salah satunya, dengan menarik izin peredaran minuman keras dari restoran yang tidak mematuhi aturan.
Selain itu, Cuomo juga berjanji akan menutup kembali tempat bisnis di sejumlah daerah yang gagal menerapkan aturan protokol Covid-19.
"Apabila pemerintah lokal mencatatkan angka pelanggaran yang tinggi terhadap kebijakan, kemungkinan besar penyebaran virus akan tinggi pula karena pemerintah lokal tidak memantau,
tidak menjaga, menindak. Dan ya, kami akan sangat mungkin menutup area tersebut kembali. Satu-satunya cara alternatif adalah menghentikan pembukaan kembali," ujar Cuomo sebagaimana dikutip The Associated Press.
Mahathir Mohamad Sebut Bencana Bagi Amerika Jika Donald Trump Terpilih Lagi
Mantan PM Malaysia Mahathir Mohamad menilai sebuah bencana jika Donald Trump terpilih lagi jadi Presiden Amerika Serikat,
Pria berusia 94 tahun ini juga menolak klaim pemerintahan Trump bahwa China harus bertanggung jawab atas pandemi virus corona.
Dalam wawancara dengan This Week In Asia, Mahathir, yang selama berpuluh-puluh tahun menikmati reputasinya sebagai juara anti-Barat di negara-negara berkembang, mengatakan nafsu Trump telah memperburuk ketegangan antara kedua negara adidaya tersebut.
"Saya tidak pernah berpikir dia akan menang, tetapi dia menang.