News
Terobosan Luar Biasa Kadin Sulut Menyikapi Kondisi Covid-19 Bagi UMKM
Tema dalam seminar ini adalah "Kondisi dan Solusi UMKM di tengah pandemi Covid-19.
Penulis: Fistel Mukuan | Editor: Maickel Karundeng
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Menyikapi kondisi Covid-19 yang semakin masif menghantam sendi-sendi ekonomi, Kamar Dagang Industri (Kadin) Sulawesi Utara (Sulut) dengan melaksanakan webinar melalui Zoom.
Tema dalam seminar ini adalah "Kondisi dan Solusi UMKM di tengah pandemi Covid-19.
Kegiatan ini di buka langsung oleh Ketua Umum Kadin Indonesia Eddy Ganefo dengan Nara Sumber langsung dari Kemenko Perekonomian RI, Asisten Deputi Bidang Pengembangan Investasi Dr. Ichsan Zulkarnaen dan Ketua Gabungan Pengusaha Eksport Indonesia Khairull Mahalli.
Ketua Kadin Sulut kepada wartawan mengatakan, kegiatan webinar ini sebagai bagian dari tugas Kadin untuk membina pengusaha daerah khususnya pengusaha Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan sektor informal.
"Tugas kami membina UMKM dan sektor informal memang sangat merasakan dampak dari pendemi Covid-19, yang putaran ekonominya tergantung pada tranaportasi barang dan jasa serta diperparah dengan permintaan barang menurun karena daya beli masyarakat yang menurun," kata Ketua Kadin Sulut, Sabtu (13/6/2020) kepada media dengan pesan tertulis.
Ketum Kadin Indonesia dalam sambutannya mengungkapkan, bahwa undang-undang nomor 1 tahun 1988 secara jelas mengatakan pembinaan dan pengembangan kemampuan pengusaha Indonesia di tujukan terutama kepada pengusaha menegah, kecil dan pengusaha sektor informal.
"Mereka yang pada kondisi Covid-19 sudah terkena langsung dampaknya, karena itu saat ini perhatian pemerintah sudah seharusnya untuk berkonsentrasi pada pengembangan sektor UMKM," kata ketua Kadin Indonesia.
Menurut ketua Kadin Indonesia, kadin mempunya tugas untuk bersinergi dengan pemerintah dalam membina UMKM dan pengusaha sektor informal lainya dalam penyelamatan ekonomi Indonesia.
Usai sambutan dalam hubungan dengan revolusi industri 4.0, Ketum Kadin Indonesia, mengusulkan pemerintah untuk paling tidak dapat menyediakan spot-spot internet gratis bagi masyarakat khususnya daerah dimana UMKM bisa menjual barangnya secara online dari produk rumahan sehingga mereka bisa survive.
Asdep pengembangan investasi Kemenko Perekonomian RI Ichsan Zulkarnaen dalam materinya mengatakan, kondisi Krisis Moneter 1998 berbeda dengan Kondisi ekonomi 2020 saat ini.
"Kondisi ekonomi yang lalu hanya mempengaruhi sektor moneter sedangkan demand terhadap barang tidak berubah sehingga UMKM bisa bertahan," kata Ichsan dalam materinya.
Ichsan melanjutkan, demikian juga episentrumnya jauh berpusat di Amerika.
"Saat ini pandemi Covid-19 mengahantam sektor kesehatan dan menghancurkan ekonomi keseluruhan baik suply dan demandnya," ucap Ichsan.
Menjawab pertanyaan peserta tentang program bantuan UMKM, Ichsan mengungkapkan bahwa saat ini menyikapi kondisi pandemi covic 19, Pemerintah lewat Kementrian Ekonomi melaksanakan pendekatan solusi dua step.
"Step pertama menjaga ekonomi bisa survive lewat relaksasi kredit dan kebijakan fiskal, sedangkan step yang kedua adalah Akselerasi yaitu diantaranya dengan Perluasan pasar dan digitalisasi, sehingga sehubungan dgn usulan Kadin Indonesia untuk penyediaan internet gratis sudah menjadi kajian pemerintah," tambahnya.
Khairull Mahalli sebagai Ketua DPP Gabungan Pengusaha eksport Indonesia (GPEI) mengatakan, tentang perlunya pelatihan-pelatihan dalam menyiapkan barang berkualitas eksport mulai dari proses produksi sampai pembuatan kemasan.
"Sehingga mampu mengangkat brand image yang saat ini memang menjadi kelemahan produsen Indonesia di mata International. Peluang pasar internasional masih potensial dan saat ini kita bisa eksport tidak harua menunggu ratusan kg tapi dengan 1 kg pun kita bisa eksport," ucap Khairull.
Khairull melanjutkan, dari data perdagangan di tengah pandemi Covid-19, tercatat di beberapa negara justru eksport Indonesia mengalami kenaikan nilai eksport yang signifikan.
"Karena itu GPEI dan Kadin Sulut dalam waktu dekat akan melaksanakan pelatihan pengusaha berbasis eksport dan pendataaan komiditi andalan Sulut yang dapat di eksport dan bersaing dgn negara lain sambungnya," tutup Khairull.
Setelah itu Jemmy Tumimomor sebagai Ketua Kadin Sulut dalam seminar menjelaskan apa yang disampaikannya, yaitu kondisi pandemi Covid-19 dalam tataran apliaksi telah mendorong revolusi industri bergerak lebih cepat di mana kondisi pergerakan ekonomi mengharuskan penjualan produk lewat online.
"Dimana ini sejalan dengan anjuran pemerintah untuk menghindari kontak langsung antar sesama dalam pemutusan mata rantai Covid-19 ini," tegas Kadin Sulut.
Menurut Tumimomor dalam kesempatan tersebut dirinya juga menyampaikan, sekaligus memperkenalkan kepada puluhan pengusaha UMKM dan sektor informal lainnya bahwa Kadin Sulut sudah membuat aplikasi Rumah Pangan Kadin Sulut.
"Rumah Pangan berbasis web dan android dan sudah bisa di install di play store android masing-masing dan dalam waktu dekat akan segera di lounching secara besar-besaran karena semua UMKM bisa jualan mulai dari pengusaha barito, gorengan dan semua produk home industri secara online bukan hanya di sulut tapi bisa antar pulau bahkan sampai pasar luar negeri," tambahnya Ketua Kadin Sulut.
Menurutnya sebagai distributor tentunya harus menjaga kehigenisan dan kebersihan produk untuk dapat bersaing dengan produk lainnya.
Untuk aplikasi Rumah Pangan Kadin Sulut secara online ini, mendapat perhatian khusus dari Ketua Umum Kadin Indonesia Eddy Ganefo.
"Diharapkan aplikasi ini dapat di lakukan oleh semua Kadin di Provinsi masing-masing karwna merupakan solusi actual di masa pandemi ini sambil memuji akselerasi, karena merupakan penjualan online bebasis web dan android di Indonesia," tutupnya. (fis)
BERITA TERPOPULER :
• CERITA Keluarga saat Mencari Alamarhuma Jatris, Sempat Cek Beberapa Jalan yang Curam
• Muncul Klaster Baru di Serang Gara-gara Ulah Pasien Positif Covid-19 Ini Kabur, 18 Orang Tertular