Kerusuhan di AS
Melihat Demonstran Ditembak dengan Gas Air Mata, Trump: Bagiku Itu Pemandangan yang Indah
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, berbagi pandangannya terkait protes kematian pria kulit hitam George Floyd di Minneapolis.
Penjarahan setelah kematian George Floyd pada 25 Mei 2020 lalu telah mendorong protes warga di berbagai penjuru di Amerika Serikat, bahkan dunia.
George Floyd meninggal akibat lehernya yang ditekan oleh lutut seorang mantan anggota polisi Minneapolis, Derek Chauvin.
Floyd tak bisa bernapas dan kemudian tiada.
Kematian Floyd memunculkan adanya gerakan Black Lives Matter.
Kantor polisi tiga kota dihancurkan.
Kerusuhan pun terjadi.
Pada 2 Juni 2020 lalu, polisi anti huru hara menembakkan bola merica ke demonstran di luar Gedung Putih.
Aksi tersebut dilakukan agar Trump bisa berjalan ke gereja terdekat dan berfoto dengan Alkitab.
Satu Polisi Terdakwa Pembunuhan George Floyd Bebas dengan Jaminan 10 Miliar
Satu dari empat perwira polisi Minneapolis yang didakwa pembunuhan George Floyd dibebaskan bersyarat.
Para Rabu (10/6/2020) lalu, perwira tersebut membayar sejumlah biaya jaminan untuk bebas dari tuntutan.
Sebelumnya, George Floyd adalah pria kulit hitam yang meninggal di tangan polisi.
Pria itu ditangkap empat perwira polisi diduga karena memalsukan uang senilai Rp 280 ribu atau USD 20.
Dalam video yang viral, Floyd ditiarapkan ke tanah sementara lehernya dikunci oleh lutut polisi Derek Chauvin hingga tidak sadarkan diri.
Dikutip dari Reuters, Chauvin didakwa pembunuhan tingkat dua sementara tiga perwira lainnya dianggap bersekongkol.