Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kabar Amerika

Sosok Jenderal Charles Brown, KSAU Pertama Amerika dari Kulit Hitam, Diusulkan Trump Sejak Maret

Jenderal Charles Brown sudah diusulkan Presiden AS Donald Trump sejak Maret silam

Editor: Aldi Ponge
centcom.mil
Jenderal Charles 'CQ' Brown, orang Afrika-Amerika pertama yang jadi orang nomor satu di Angkatan Udara Amerika Serikat sebagai KSAU AU. CQ ditunjuk dalam Sidang Senat pada Selasa (9/6/2020) waktu setempat, setelah sebelumnya dinominasikan oleh Presiden Donald Trump sejak Maret lalu. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Sosok Jenderal Charles Brown Jr sebagai Kepala Staf Angkatan Udara ( KSAU) pertama Amerika dari kulit hitam.

Jenderal Charles Brown sudah diusulkan Presiden AS Donald Trump sejak Maret silam

Penunjukan perwira tinggi yang dijuluki CQ itu diperkuat dengan keputusan Senat untuk menetapkannya dalam sidang yang berlangsung Selasa (9/6/2020).

Charles Brown, Komandan AU Pasifik, akan menjabat sebagai Kepala Staf Angkatau Udara (KSAU) menggantikan Jenderal David L Goldfein yang memimpin sejak Juli 2016.

Penunjukan dirinya terjadi di tengah meningkatnya rivalitas AS dan China, perlunya memasukkan kecerdasan buatan dalam operasi, dan berbagai misi dengan Pasukan Luar Angkasa.

Dalam pernyataan resminya, Brown mengatakan dia merasa bangga dan terhormat karena dipercaya untuk memimpin matra udara AS.

Bersama istrinya, Sharene, dia menyatakan akan melanjutkan pengembangan yang sudah dilakukan oleh Goldfein dan pasangannya, Dawn.

"Kami berkomitmen untuk terus membangun dari dasar yang sudah ada, agar AU AS tetap menjadi kekuatan yang disegani dan dihormati di dunia," kata dia.

Konfirmasi Charles Brown sebagai KSAU kulit hitam pertama AS dikonfirmasi Trump melaiui kicauannya di Twitter, dikutip Washington Post Rabu (10/6/2020).

"Keputusan saya untuk menunjuk Jenderal Udara Charles Brown sebagai kepala AU pertama dari Afrika-Amerika sudah disetujui Senat," jelasnya beberapa jam sebelum voting.

"Hari bersejarah untuk AS! Sangat bersemangat bekerja bersama Jenderal Brown, yang merupakan patriot dan pemimpin besar!" lanjutnya.

Kematian Floyd

Perwira tinggi berusia 57 tahun itu disetujui dengan perbandingan 98-0, di mana dia bergabung bersama pemimpin senior Pentagon yang dianggap terlalu putih atau terlalu maskulin.

Dia pun mengakui fakta itu pekan lalu, ketika dia dimintai tanggapan atas kasus kematian George Floyd yang memicu demonstrasi di seluruh AS.

Dalam ucapannya yang disorot kamera, Brown menuturkan apa yang ada di pikirannya mengenai kematian Floyd, setelah lehernya ditindih lutut polisi bernama Derek Chauvin.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved