Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

China Lawan Amerika

China dan Amerika Sulit untuk Dipisahkan, Saling Terkait

Dia mengatakan, China dan Amerika Serikat harus memulai kembali komunikasi untuk membahas perdagangan dan masalah lainnya

Editor: Aldi Ponge
foto: express.co.uk
Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Kendati hubungan terus memanas, ternyata China dan Amerika Serikat saling membutuhkan.

Hal ini diungkap Penasehat kabinet Tiongkok.

Dia mengatakan, China dan Amerika Serikat harus memulai kembali komunikasi untuk membahas perdagangan dan masalah lainnya, dan menekankan dua ekonomi terbesar dunia itu terlalu saling terkait untuk dipisahkan.

Pandemi virus corona baru telah memperburuk hubungan yang sudah buruk antara Beijing dan Washington, dengan tuduhan dari Pemerintahan Trump tentang China yang menutup-nutupi dan menunda merilis informasi tentang wabah penyakit mematikan tersebut.

"China dan Amerika Serikat harus berkomunikasi tentang masalah-masalah utama, dan ruang lingkup komunikasi harus kembali normal, tidak hanya pada masalah perdagangan," kata Zhu Guangyao, penasihat kabinet China, Kamis (11/6/2020), seperti dikutip Reuters.

"Kita harus melanjutkan komunikasi strategis di berbagai tingkatan, termasuk politik, diplomasi, dan ekonomi," ujar mantan menteri keuangan China ini

Liu Huan, penasihat kabinet China lainnya, memperkirakan, ekonomi Tiongkok akan meningkat tajam pada kuartal ketiga tahun ini.

Ia percaya pertumbuhan ekonomi negeri tembok raksasa bisa sekitar 5% di kuartal ketiga, dan 3%-4% sepanjang tahun ini.

Ekonomi China berkontraksi 6,8% pada kuartal pertama tahun ini dari periode sama tahun lalu,

menyusut untuk pertama kalinya dalam beberapa dekade terkahir karena wabah virus corona melumpuhkan produksi dan menekan pengeluaran.

Mencerminkan prospek yang tidak pasti, China tidak menetapkan target pertumbuhan tahunan tahun ini untuk pertama kalinya sejak 2002, dan menjanjikan lebih banyak pengeluaran pemerintah.

Tapi, proyeksi resesi global menambah tantangan mereka.

Pemerintah China menetapkan defisit anggaran 2020 setidaknya 3,6% dari produk domestik bruto (PDB), naik dari 2,8% di 2019.

Untuk itu, mereka menetapkan kuota penerbitan obligasi khusus pemerintah daerah sebesar 3,75 triliun yuan.

Medan perang baru AS-China: Beijing tolak hadir undangan berunding soal nuklir

Sumber: Kontan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved