Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kabar Polri

Kapolri Jenderal Idham Azis Segera Pensiun, 8 Nama Ini Disebut Calon Kuat Pengganti, Ada 3 Geng Solo

Bursa calon kapolri baru di internal kepolisian pun marak diperbincangkan, setidaknya ada 5 Komjen dan 3 Irjen.

Editor: Aldi Ponge
Kolase Tribunnews, Kompas.com, dan Inews
Para jendral mantan Kapolresta Solo, Listyo Sigit, Nana Sujana, dan Ahmad Lutfi. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - 8 Nama Jenderal disebut calon kuat pengganti Kapolri Jenderal Idham Azis.

Kapolri Jenderal Idham Azis disebutkan akan segera pensiun.

Bursa calon kapolri baru di internal kepolisian pun marak diperbincangkan, setidaknya ada 5 Komjen dan 3 Irjen.

Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane menyebutkan bahwa ada delapan nama yang masuk sebagai calon kuat dalam bursa calon Kapolri.

Dari pendataan IPW, kata Neta, kedelapan nama itu terdiri atas lima jenderal bintang tiga (Komjen) dan tiga bintang dua (Irjen).

"Mereka lulusan Akademi Kepolisian tahun 1988 A hingga lulusan tahun 1991," kata Neta dalam pesan tertulisnya kepada Wartakotalive.com, Kamis (11/6/2020).

Kedelapan nama yakni Komjen Rico (Kabaintelkam), Komjen Agus (Kabaharkam), Komjen Boy Rafly (Kepala BNPT), Komjen Sigit (Kabareskrim), dan Komjen Gatot (Wakapolri).

Sedangkan untuk bintang dua yakni Irjen Nana Sudjana (Kapolda Metro Jaya), Irjen Lufti (Kapolda Jateng), dan Irjen Fadhil (Kapolda Jatim).

Ilustrasi - Kapolri Jenderal Polisi Idham Azis.
Ilustrasi - Kapolri Jenderal Polisi Idham Azis. (TRIBUN/IQBAL FIRDAUS)

Ketiga jenderal bintang dua ini bisa masuk bursa calon Kapolri karena menjelang Idham Azis pensiun ada dua posisi jenderal bintang tiga yang bakal pensiun, yakni Kepala BNN dan Sestama Lemhanas.

Bahkan, jika menjelang 1 Juli 2020 ini posisi Kakorbrimob dijadikan bintang tiga, peluang jenderal bintang dua untuk masuk menjadi bintang tiga menjadi tiga posisi.

"Sebab keberadaan Kakorbrimob dengan pangkat Komjen sudah disetujui Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan tinggal menunggu penetapan dan pelantikan saja," kata Neta.

Sesuai prosedurnya, menurut Neta, nama calon Kapolri itu akan digodok Dewan Kebijakan Tinggi (Wanjakti) Polri yang diketuai Wakapolri dan anggotanya Irwasum, Assisten SDM, dan Kadiv Propam.

"Nama-nama yang digodok Wanjakti ini lalu diserahkan Kapolri kepada presiden untuk dipilih, kemudian dilakukan uji kepatutan di Komisi 3 DPR," katanya.

Di sisi lain, menurut Neta, Kompolnas juga memberikan nama-nama calon kapolri sebagai usulan kepada presiden.

Dalam bursa calon Kapolri kali ini, Neta mengatakan, ada tiga kelompok yang menonjol yakni Geng Solo terdiri atas jenderal jenderal yang pernah bertugas di Solo.

Geng Idham yakni para jenderal yang dekat dengan Kapolri Idham Azis, dan Geng Netral yang dekat dengan semua pihak.

Menurut Neta, tiga kelompok yang sebelumnya sempat mendominasi putaran elit kekuasaan di Polri, saat ini sudah terkikis dan tersingkir dari putaran elit kekuasaan internal kepolisian tersebut.

"Yakni Geng Syafruddin, Geng Tito, dan Geng Budi Gunawan (BG). Dalam sejumlah mutasi di era Kapolri Idham Azis kelompok Syafruddin dan Tito perlahan tapi pasti tersingkir dari putaran elit kekuasaan di kepolisian," katanya.

Sedangkan  Geng BG tersisih di luar lembaga kepolisian, meski mendapat pangkat menjadi jenderal bintang tiga.

"Lalu, apakah jenderal jenderal bintang tiga Geng BG yang berada di luar Polri ini bisa kembali ke internal kepolisian dan masuk dalam bursa calon Kapolri, kita tunggu saja," ujarnya lagi.

Selain itu, kata Neta, ada dua hal lagi yang menarik untuk dicermati.

Pertama, nama mantan ajudan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Komjen Rico disebut sebagai calon kuat Kapolri pengganti Idham Azis, karena Rico adalah Adimakayasa Akpol 88 B.

"Jika hal itu terjadi tentunya ini menjadi fenomena baru, tidak hanya di dalam dinamika kepolisian tapi juga dalam dinamika politik, dimana mantan ajudan Presiden SBY bisa menjadi Kapolri di era Presiden Jokowi," katanya.

Kedua, nama Irjen Fadil sebagai calon pengganti Idham Azis karena Kapolda Jatim ini salah satu 'tim sukses' saat Idham Azis mengikuti uji kepatutan menjadi kapolri di DPR.

"Terlepas siapa pun yang menjadi kapolri yang dipilih Presiden Jokowi nanti, dinamika prosesnya menarik untuk dicermati. Selain itu tugas berat tentunya menanti, Kapolri baru," kata Neta.

Diketahui, Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo/Kabareskrim pernah menjabat Kapolresta Solo 2011-2012, Irjen Nana Sujana/Kapolda Metro Jaya menjabat Kapolresta Solo 2010-2011, Irjen Pol Ahmad Lutfi Kapolda Jateng menjabat Kapolresta Solo 2015.

SUMBER: https://wartakota.tribunnews.com/2020/06/11/jabatan-berakhir-6-bulan-lagi-8-nama-calon-kuat-pengganti-jenderal-idham-azis-mulai-diperbincangkan?page=all

Penulis: Budi Sam Law Malau

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved