Update Virus Corona Dunia
Di Tengah Pandemi Covid-19, Arab Saudi Pertimbangkan Membatasi Jumlah Jemaah Haji
Arab Saudi meminta Muslim pada bulan Maret 2020 untuk menunda rencana haji dan menangguhkan umrah sampai pemberitahuan lebih lanjut.
TRIBUNMANADO.CO.ID, RIYADH - Untuk mencegah penyebaran virus corona (Covid-19), Arab Saudi dapat membatasi jumlah jemaah ibadah haji tahunan secara drastis.
Menurut sumber Reuters yang mengetahui detail permasalahan ini, kebijakan ini akan diambil setelah kasus di negara itu mencapai 100 ribu orang.
Data Reuters menunjukkan, sekitar 2,5 juta jemaah mengunjungi situs-situs Islam paling suci di Mekah dan Madinah untuk musim haji yang berlangsung selama seminggu.
Haji merupakan kewajiban yang harus ditunaikan umat Muslim di seluruh dunia, sekali seumur hidup bagi mereka yang mampu.
Data resmi menunjukkan, haji dan umrah sepanjang tahun memberikan pendapatan bagi kerajaan sekitar US$ 12 miliar per tahun.
Arab Saudi meminta Muslim pada bulan Maret 2020 untuk menunda rencana haji dan menangguhkan umrah sampai pemberitahuan lebih lanjut.
Dua sumber Reuters yang mengetahui masalah ini mengatakan, pihak berwenang sekarang mempertimbangkan untuk mengizinkan hanya angka simbolis tahun ini, dengan pembatasan termasuk larangan jamaah yang lebih tua dan pemeriksaan kesehatan tambahan.
Sumber lain yang akrab dengan masalah tersebut mengatakan kepada Reuters, dengan prosedur yang ketat, pihak berwenang menilai adanya kemungkinan untuk menerima hingga 20 persen dari kuota jamaah reguler masing-masing negara.
Beberapa pejabat masih mendesak pembatalan haji, yang diperkirakan akan dimulai akhir Juli, kata tiga sumber Reuters.
Kantor media pemerintah dan juru bicara kementerian haji dan umrah Arab Saudi tidak menanggapi permintaan komentar.
Membatasi atau membatalkan haji akan semakin menekan keuangan pemerintah Arab Saudi yang saat ini tengah tertekan akibat jatuhnya harga minyak dan pandemi.
Analis memprediksi, kontraksi ekonomi negara kerajaan ini akan semakin parah tahun ini.
Kerajaan menghentikan penerbangan penumpang internasional pada bulan Maret, dan pada hari Jumat, memberlakukan kembali jam malam di Jeddah, lokasi di mana penerbangan haji mendarat, setelah terjadi lonjakan infeksi di kota.
Pada 2019, sekitar 19 juta jemaah melaksanakan ibadah umrah, sementara ibadah haji menarik sekitar 2,6 juta jemaah.
Sebuah rencana reformasi ekonomi Putra Mahkota Mohammed bin Salman bertujuan untuk meningkatkan kapasitas umrah dan haji menjadi 30 juta jemaah setiap tahun dengan target pendapatan senilai 50 miliar riyal (US$ 13,32 miliar) pada tahun 2030.(*)
Artikel ini telah tayang di KONTAN dengan judul Arab Saudi pertimbangkan pembatasan jemaah haji di tengah kecemasan Covid-19.