Sulut Maju
Wagub Bahas Langkah Pemprov Tangani Covid-19 di Webinar Menyambut New Normal
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Covid 19 ini bukan cuma masalah kesehatan tapi juga berdampak pada segala aspek dalam masyarakat baik ekonomi, pendidikan, religi.
"Semua kena dampak karena itu pemerintah pusat perintah untuk refocusing anggaran,” kata Wagub Sulut, Steven Kandouw saat menjadi narasumber webinar 'Kesiapan Menyambut New Normal di Sulut', Rabu (10/6/2020).
Anggaran penanganan Covid-19 tidak difokuskan pada sektor kesehatan saja, tetapi juga sektor sosial ekonomi seperti penyaluran bansos.
“Intinya bahwa anggaran itu bukan untuk semua penanganan kesehatan, itu ada namanya jaring sosial bagaimana mengantisipasi yang karena covid-19 ini kehilangan pekerjaan dan lain-lain," ujarnya
Tapi yang jadi masalah baru ternyata di banyak kabupaten kota bahkan sampai 95 persen hanya untuk bansos malah yang kesehatan itu kurang.
• Pertamina Wajibkan Rapid Test Bagi Pekerja Sebelum Work From Office
"Ini yang jadi masalah mau tidak mau harus kita hadapi bersama,” ungkap Ketua Ikatan Alumni Universitas Indonesia (Iluni UI) wilayah Sulut
Terkait sektor kesehatan, Wagub mengajak masyarakat untuk disiplin mematuhi protokol kesehatan untuk mencegah covid-19.
Steven menyebut dalam seminggu ke belakang ini ada peningkatan jumlah pasien covid-19 di Sulut sampai RO (angka reproduksi/ tingkat penularan awal) 2,5 atau tertinggi di Indonesia.
Untuk mengantisipasi hal itu, Kandouw menyebut Pemprov Sulut terus melakukan upaya penanganan pasien dengan mengoptimalkan rumah sakit yang ada di Sulut untuk merawat pasien covid-19.
“Secara de facto kemampuan rumah sakit kita untuk menangani Covid 19 ini hampir lewat 100 persen. Pak Gubernur sedang mengupayakan supaya ada rumah sakit- rumah sakit sementara bisa dijadikan rumah sakit covid. Dan hari ini Pak Gubernur Olly Dondokambey meresmikan Rumah Sakit JH Awaloei di Jalan raya Manado-Tateli untuk covid juga. Tapi itu pun belum cukup,” ujar mantan Ketua DPRD Sulut.
• Kapolresta Manado Gagalkan Pengambilan Secara Paksa Jenazah PDP Covid-19 di RSPK Manado
Pemerintah harus siap mengantisipasi untuk bikin rumah sakit darurat, begitu juga rumah singgah yang sampai saat ini sudah hampir over kapasitas.
Rumah singgah pemerintah provinsi ada empat sudah hampir penuh sementara kabupaten kota ada tiga rumah singgah ada Tomohon, Minahasa dan Sitaro.
Belum lagi dengan masalah kekurangan tenaga kesehatan di Sulut.
"Begitu juga dengan laboratorium kita, yang tadinya pemeriksaan dikirim ke Jakarta dan selanjutnya boleh di Makassar," ungkap dia.
Akhirnya setelah memenuhi syarat-syarat baik administrasi, infrastrukturnya maupun SDM maka sudah diberi izin dan boleh memanfaatkan laboratorium lembaga vertikal yang ada di Manado .
• Kisah Guru di Bolsel Dampingi Siswa Ujian di Rumah, Rawanto Naik Turun Bukit Antar Soal
Wagub juga kembali mengimbau masyarakat untuk terus disiplin mematuhi protokol kesehatan untuk mencegah covid-19 sebagai bentuk kesiapan menghadapi new normal.
“Sehingga akhirnya mau tidak mau life must go on semua harus kita hadapi, segala aspek ke masyarakat mau tidak mau harus berjalan normal dengan stand point seperti ini. Begitu juga dengan aspek kehidupan kita yang lain, mau tidak mau harus kita hadapi dengan istilah sekarang lewat pembahasan ini yaitu new normal dan ada banyak aspek yang harus kita persiapkan dengan baik dalam bermasyarakat, keluarga, pendidikan,” kata dia.
Lebih lanjut, Wagub juga mengapresiasi jajaran Iluni UI Sulut yang telah menyelenggarakan webinar.
“Kiranya acara ini memberikan feedback dan output yang baik untuk kita semua,” harapnya.
Diketahui, selain Ketua Iluni UI Sulut, webinar juga menghadirkan tiga narasumber lainnya yaitu Prof Dr dr Grace D Kandou, M.Kes, dr Janno Bernadus, M.Biomed dan Dr Een Walewangko, SE MSE.
Adapun pembahas dalam webinar yaitu Dr Jultje A Rattu, SS, M.Mktg, Steven Y Pailah, SH MSi dengan moderator Dr Veronica Kumurur. (ryo)
• Pemprov Ajukan ke Pusat Rp 12 Miliar Tambahan Dana Pilkada