Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kerusuhan di AS

Sikap Masa Bodoh & Rasisme, Donald Trump Disebut Coba Membuat Rakyat Saling Bentrok

Sikap dan pernyataan Trump itu bukan sekadar fantasi yang tak dapat diterima, akal sehat.

Editor:
Flickr
Donald Trump 

Misalnya,  “penjarahan berisiko penembakan”, “Kami akan melepaskan anjing-anjing ganas”, “Kendalikan ruang pertempuran.”

Hal itu menegaskan bahwa di Amerika, zaman Trump, rasisme telah disahkan pada tingkat pemerintahan tertinggi karena ia telah mengesahkannya sebagai Presiden Amerika Serikat.

Kefanatikannya bukanlah hal baru tetapi lazim sepanjang hidupnya dan sebagai fondasi dari kampanye kepresidenannya.

“Trump memindahkan rasisme dari eufemistik dan masuk akal untuk disangkal dan diklaim secara bebas” (Ta-Nehisi Coates, 2017)].

Sepanjang kampanye pemilu presiden, Trump membuat pernyataan rasis dan fanatik yang menunjukkan penghinaannya terhadap  orang kulit berwarna.

Dia menyebut para imigran Meksiko sebagai penjahat dan pemerkosa.

Dia menyatukan kelompok-kelompok rasial menjadi kelompok minoritas monolitik yang dia cintai, seperti, “orang-orang Hispanik”, “orang kulit hitam,” “orang-orang Muslim” sambil merendahkan kelompok-kelompok itu pada saat yang sama.

Dia memaafkan serangan fisik terhadap seorang demonstran Afrika Amerika Black Lives Matter oleh para pendukungnya, mengklaim bahwa pria itu “seharusnya dihancurkan” (Mamie E Locke, 2018).

Tiga Pukulan

Pengunjukrasa berkumpul di sekitar toko minuman keras yang terbakar di dekat Kantor Polisi di Minneapolis, Minnesota, Kamis (28/5/2020). Amerika Serikat dilanda kerusuhan hebat, pasca meninggalnya George Floyd akibat kehabisan nafas, setelah lehernya ditindih seorang petugas Polisi Minneapolis dalam sebuah penangkapan.
Pengunjukrasa berkumpul di sekitar toko minuman keras yang terbakar di dekat Kantor Polisi di Minneapolis, Minnesota, Kamis (28/5/2020). Amerika Serikat dilanda kerusuhan hebat, pasca meninggalnya George Floyd akibat kehabisan nafas, setelah lehernya ditindih seorang petugas Polisi Minneapolis dalam sebuah penangkapan. ((AFP/KEREM YUCEL))

Dengan semua itu, maka tiga pukulan hebat menghujam Amerika saat ini: pandemi Covid-19, rasisme, dan tiadanya kepemimpinan.

Pandemi Covid-19 yang berdampak buruk pada perekonomian, pengangguran melejit sangat dirasakan kaum minoritas, misalnya warga Amerika-Afrika.

Tidak aneh, muncul rasa frustasi, rasa ketidakadilan yang semakin dalam. Dan, tragedi George Floyd, bagaikan bahan bakar yang menyiram api.

Hal semacam itu bisa terjadi di negara lain, bila terjadi ketidakadilan, bila perekonomian hancur dan banyak orang kehilangan pekerjaan, tidak punya uang untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari.

Tidak tertutup kemungkinan, kondisi seperti itu, bisa dimanfaatkan orang yang “bertabiat dan berniat jahat” dengan sekadar melemparkan pernyataan yang membakar.

Dalam masyarakat yang sakit, apalagi negara sakit, maka rasa frustasi, marah, kecewa, ditambah dengan tidak adanya persatuan, akan berujung fatal.

Tambahan lagi, kalau tidak ada pemimpin yang kuat, tegas, tapi berhati, siatuasi akan bertambah buruk.

Rakyat Amerika mencatat, Trump tidak pernah menunjukkan niat atau kemampuannya untuk menenangkan suasana, atau mengeluarkan pernyataan yang  membuat suasana adem.

Trump tidak berdiri di garis depan sebagai orang yang berani bertanggung-jawab dan segera bertindak menyelamatkan keadaan, kecuali memerintahkan polisi bertindak lebih tegas, dan menurunkan Garda Nasional.

Ia asyik dengan dirinya sendiri.

Hal pasti yang dilakukan Trump adalah mencuit lewat Tweeternya. Ia tidak ingin tangannya kotor, bajunya belepotan lumpur, tetapi lebih memilih menikmati kekuasaan.

Ia memilih foto  di depan gereja. Karena itu, tidak aneh kalau, Francis Fukuyama mengaku kaget dan terheran-heran ketika Trump terpilih menjadi presiden.

Akankah dia terpilih lagi, November nanti? Hanya keledai, yang jatuh di lubang yang sama dua kali. (*)

BACA ARTIKEL SELENGKAPNYA KLIK: Trump, Covid-19, dan Rasisme

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Sikap Masa Bodoh Trump dan Rasisme, https://wartakota.tribunnews.com/2020/06/09/sikap-masa-bodoh-trump-dan-rasisme?

Subscribe Youtube Channel Tribun Manado:

 

Sumber: Warta Kota
Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved