Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Update Virus Corona

Kasus Harian Virus Corona Dunia Tembus Rekor Baru, WHO: 'Ini Masih Jauh dari Selesai'

WHO pun mendesak semua negara untuk melanjutkan upaya-upaya untuk mengendalikan virus corona atau Covid-19).

Editor:
Glassdoor
World Health Organization (WHO) 

TRIBUNMANADO.CO.ID - JENEWA. Hingga saat ini virus corona (Covid-19) terus menyebar di belahan dunia.

Tah hanya itu, bahkan virus ini terus memakan korban seiring berjalannya waktu.

Menurut informasi yang ada, kasus baru virus corona (Covid-19) terus mengalami peningkatan harian terbesarnya.

Bahkan, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), ini menandakan pandemi memburuk secara global dan belum mencapai puncaknya di Amerika tengah.

WHO pun mendesak semua negara untuk melanjutkan upaya-upaya untuk mengendalikan virus tersebut. 

Sekretaris Jenderal Badan Kesehatan Dunia (WHO) Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam konferensi pers di Jenewa pada 30 Januari 2020.
Sekretaris Jenderal Badan Kesehatan Dunia (WHO) Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam konferensi pers di Jenewa pada 30 Januari 2020. (AFP/FABRICE COFFRINI)

"Lebih dari enam bulan menjadi pandemi, ini bukan saatnya bagi negara mana pun untuk melepaskan diri," jelas Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus seperti yang dilansir Reuters.

Data WHO menunjukkan, lebih dari 136.000 kasus baru dilaporkan di seluruh dunia pada hari Minggu.

Ini merupakan penambahan harian terbanyak dalam satu hari sejauh ini. Dari jumlah tersebut, hampir 75% dari mereka dilaporkan dari 10 negara, sebagian besar di Amerika dan Asia Selatan.

Menanggapi pertanyaan tentang China, ahli kondisi darurat utama WHO, Dr. Mike Ryan, mengatakan: “Kita perlu fokus sekarang pada apa yang kita lakukan hari ini untuk mencegah puncak kedua.”

Ryan juga mengatakan infeksi di negara-negara Amerika tengah termasuk Guatemala masih meningkat, dan mereka adalah epidemi "kompleks".

"Saya pikir ini adalah saat yang sangat memprihatinkan," katanya.

Brasil sekarang menjadi salah satu hotspot pandemi, dengan jumlah kasus terkonfirmasi kedua tertinggi, di belakang Amerika Serikat, dan jumlah kematian yang pekan lalu melampaui Italia.

Setelah mengeluarkan angka kumulatif untuk kematian akibat virus corona di Brasil dari situs web nasional, Departemen Kesehatan menebarkan kebingungan dan kontroversi lebih lanjut dengan merilis dua set angka yang saling bertentangan untuk penghitungan terbaru kasus infeksi dan kematian.

Ryan mengatakan data Brasil telah "sangat rinci" sejauh ini tetapi menekankan pentingnya bagi Brasil untuk memahami di mana virus itu dan bagaimana mengelola risiko.

WHO berharap komunikasi pemerintah Brasil akan konsisten dan transparan.

Maria van Kerkhove, seorang ahli epidemiologi WHO, mengatakan bahwa pendekatan komprehensif sangat penting di Amerika Selatan.

Lebih dari 7 juta orang telah dilaporkan terinfeksi virus corona secara global dan lebih dari 400.000 telah meninggal.

"Ini masih jauh dari selesai," kata van Kerkhove.

Van Kerkhove mengatakan bahwa banyak negara yang melakukan pelacakan kontak telah mengidentifikasi kasus tanpa gejala tetapi tidak menemukan bahwa mereka menyebabkan penyebaran virus lebih lanjut. "Ini sangat jarang terjadi," jelasnya.

Ryan, saat ditanya tentang kerja sama teknis dengan Amerika Serikat setelah pengumuman Presiden Donald Trump 10 hari lalu bahwa negara tersebut mengakhiri hubungannya dengan WHO, mengatakan pihaknya sangat bergantung pada para ahli dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS dan Institut Kesehatan Nasional. 

"Kami akan terus melakukan itu sampai kami diinstruksikan atau diinformasikan," tambahnya. (*)

Artikel ini telah tayang di Kotan.Id dengan judul Kasus harian tembus rekor baru, WHO: Pandemi corona jauh dari kata usai https://internasional.kontan.co.id/news/kasus-harian-tembus-rekor-baru-who-pandemi-corona-jauh-dari-kata-usai?

Subscribe Youtube Channel Tribun Manado:

 

Sumber: Kontan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved