Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

NEWS

Elektabilitas Prabowo Menurun Saat Pandemi Covid-19, Pengamat Bedakan dengan Anies Baswedan

Elektabilitas Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto anjlok di masa pandemi Virus Corona

Editor: Rhendi Umar
Kolase Tribun Manado/Foto: BBC dan Tribunnews
Elektabilitas Prabowo Menurun Saat Pandemi Covid-19 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Elektabilitas Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto anjlok di masa pandemi Virus Corona.

Pernyataan tersebut disampaikan langsung oleh Pengamat Politik Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Karim Suryadi.

Dilansir TribunWow.com, Karim Suryadi menduga melorotnya ekektabilitas Prabowo disebabkan karena masa pandemi Virus Corona.

Ia menyatakan, wabah Virus Corona dijadikan ajang perlombaan sejumlah tokoh demi maju di Pilpres 2024.

Hal itu disampaikan Karim Suryadi dalam kanal YouTube Kompas TV, Senin (8/6/2020).

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto bersaksi bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) terus berjuang demi Indonesia, Rabu (23/4/2020).
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto bersaksi bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) terus berjuang demi Indonesia, Rabu (23/4/2020). (Facebook Prabowo Subianto)

Selain Prabowo, Karim juga menyoroti kepuasan publik terhadap kinerja Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.

Ia menilai, publik menilai Anies Baswedan dengan cara yang berbeda dibandingkan dengan kepala daerah lainnya.

"Tapi beda dengan DKI, bagaimana mungkin cara Anies menangani banjir sebelum Covid ini muncul kok dibanding-bandingkan dengan pemerintahan sebelumnya," kata Karim.

"Ini kan dua hal yang tidak relevan menurut saya."

Karim mengatakan, sebagian besar publik menilai kinerja pemimpin daerah dari cara penanganan Virus Corona.

Meskipun begitu, Karim menyebut banyak parameter lain yang bisa menunjang jalan kepala deerah menuju Pilpres 2024.

"Jadi saya percaya ini sebagian besar merupakan cerminan publik atas kinerja mereka terhadap penanganan Covid," jelas Karim.

"Tapi ini bukan satu-satunya parameter yang digunakan publik untuk menilai mereka."

Tak hanya itu, Karim juga menilai waktu menuju Pilpres 2024 masih cukup panjang.

Dengan jeda waktu sekitar 4 tahun, para tokoh memiliki banyak kesempatan untuk menarik hati masyarakat Indonesia.

Halaman
1234
Sumber: TribunWow.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved