New Normal di Indonesia
Terkait New Normal Pemerintah Pusat, Wasekjen Demokrat: Kurva Covid-19 Masih Terus Naik
penerapan new normal yang digencarkan pemerintah pusat, membuat masyarakat menganggap PSBB tidak perlu lagi dijalankan di setiap daerah.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Irwan mengatakan keputussan Keputusan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memberlakukan PSBB masa transisi, dinilai lebih baik dibanding menerapkan kenormalan baru di tengah pandemi Covid-19.
"Ini lebih melindungi keselamatan warga DKI Jakarta dibanding tawaran new normal dari pemerintah pusat," ujar Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Irwan kepada wartawan di Jakarta, Senin (8/6/2020).
Menurutnya, penerapan new normal yang digencarkan pemerintah pusat, membuat masyarakat menganggap PSBB tidak perlu lagi dijalankan di setiap daerah, cukup dengan protokol kesehatan.
"Ini tentu berbahaya mengingat kurva Covid-19 masih terus naik, bahkan ada lonjakan signifikan (kasus) sejak isu new normal," papar Irwan.
Anggota Komisi V DPR itu menyebut, penerapan PSBB transisi yang dibarengi pengetatan transportasi melalui ganjil genap untuk kendaraan, diyakini dapat menekan penyebaran Covid-19.
"Saya pikir kita beri kesempatan Pemprov DKI sampai akhir Juni, bagaimana dampak PSBB transisi ini," kata Irwan.
"Terkait aturan ganjil genap bagi pengendara motor dan mobil, terutama masyarakat kelas menengah ke bawah."
"Pengguna roda dua bisa memaksimalkan penggunaan kendaraan atau transportasi massal," sambungnya.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memutuskan memperpanjang masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
"Kita memutuskan untuk menetapkan status PSBB di Jakarta diperpanjang."
"Dan menetapkan Bulan Juni ini sebagai masa transisi," ujarnya, dalam konferensi pers yang disiarkan langsung akun YouTube Pemprov DKI Jakarta, Kamis (4/6/2020).
Anies Baswedan juga membeberkan jadwal pembukaan transisi fase I, berikut ini rincian lengkapnya:
Pekan Pertama (5-7 Juni)
- Kegiatan ibadah rutin di tempat ibadah;
- Kegiatan ibadah berkelompok kecil (kurang dari 25 orang);
- Fasilitas olahraga outdoor;
- Mobilitas kendaraan pribadi;
- Mobilitas angkutan umum massal;
- Taksi (konvensional dan online);
- Ojek (online dan pangkalan).
Pekan Kedua (8-14 Juni)
- Perkantoran;
- Rumah makan (mandiri);
- Perindustrian;
- Pergudangan;
- Pertokoan/retail/showroom (berdiri sendiri);
- UMKM binaan Pemprov (Lokasi binaan/sementara);
- Layanan pndukung (benggkel, servi, fotokopi, dll);
- Museum, galeri;
- Perpustakaan;
- Taman, RPTRA;
- Pantai;
Pekan Ketiga (15-21 Juni)
- Pasar, pusat perbelanjaan, mal (non pangan);
- Taman rekreasi indoor;
- Taman rekreasi outdoor;
- Kebun binatang.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan membeberkan angka reproduksi (Rt) Covid-19 di Ibu Kota, kian rendah mencapai 0,99.
Angka ini dianggap baik karena potensi penularan virus Covid-19 yang terjadi antar-pribadi masyarakat juga semakin rendah.
“Alhamdulillah angkanya turun terus dan sampai per hari kemarin (Rabu 3/6/2020) nilai Rt di Jakarta ada di angka 0,99,” katanya saat jumpa pers melalui siaran YouTube Pemprov DKI Jakarta, Kamis (4/6/2020) siang.
Menurutnya, Rt Covid-19 saat ini mengalami penurunan yang sangat drastis dibanding Maret 2020 lalu.
Pada Maret lalu nilai Rt berada di posisi angka empat, sehingga tingkat penularan Covid-19 yang terjadi di masyarakat cukup pesat.
Namun pada pertengahan Maret 2020, DKI mulai melakukan pembatasan terhadap aktivitas masyarakat.
Misalnya, menutup sekolah, tempat pariwisata, meniadakan hari bebas kendaraan bermotor (HBKB), menutup kantor, dan sebagainya.
“Mulai 16 Maret sekolah ditutup, work from home (bekerja dari rumah) dimulai dan seluruh fasilitas publik ditutup."
"Lalu apa yang terjadi? Mengalami penurunan yang sangat drastis,” ungkapnya.
Kata dia, pembatasan aktivitas tersebut dilakukan sebelum DKI mengeluarkan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) pada Jumat 10 April 2020 sampai 23 April.
Kemudian, dilanjutkan PSBB fase kedua selama 28 hari dari 23 April sampai 22 Mei 2020.
Terakhir, fase ketiga PSBB yang dimulai dari 22 Mei sampai 4 Juni 2020.
“Angka yang paling drastis turunnya adalah di masa Bulan Maret dan April."
"Ini artinya kerja bersama seluruh penduduk DKI Jakarta,” tuturnya.
Dia menjelaskan, bila skor Rt berada di poin empat, maka satu orang yang terjangkit Covid-19 dapat menularkan kepada empat orang.
Sementara, bila skor Rt berada di poin satu, berarti satu orang dapat menularkan kepada satu orang lainnya.
“Bila di bawah satu, artinya sudah tidak menularkan."
"Atau dengan kata lain selama nilai Rt di atas satu maka wabah bisa terus berkembang."
"Tapi kalau Rt di bawah satu wabah ini sudah terkendali,” jelasnya. (Seno Tri Sulistiyono)
• Muh Ditipu Waria hingga Menikah, Terbongkar Saat Mit Tolak Ajakan Malam Pertama, Rugi Puluhan Juta
• Dibuat dari Bahan Herbal, Immunity Sandesh Diklaim Mampu Meningkatkan Imunitas untuk Lawan Covid-19
• Curhatan Istri Lettu CPN Wisnu Korban Helikopter MI-17, Bikin Sedih: Terbang yang Tinggi Ya Sayang
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Wasekjen Demokrat Nilai PSBB Transisi Ala Anies Baswedan Lebih Lindungi Warga Ketimbang New Normal.