KKB Papua
KKB Papua Mutilasi Warga Sipil Setelah Ditembak, Ulah Goliat Tabuni dan Lekagak, Kapendam Geram
KKB Bunuh Petani dan Memutilasinya, Potongan Tubuh Korban Ditemukan Pastur Terbungkus Karung'
"Sudah dua kali kami masuk ke hutan sana. Kami melakukan rekonstruksi di situ untuk mengetahui secara detail bagaimana situasi dan kondisinya saat kelompok ini mau masuk ke Kuala Kencana.
Di sana kami mendapatkan beberapa kamp (bivak) yang menjadi tempat pertemuan kelompok itu sebelum masuk ke Kuala Kencana" kata AKP Burhanudin.
Ia mengakui kamp yang menjadi lokasi pertemuan KKB Papua sebelum melakukan penyerangan ke perkantoran PT Freeport Indonesia di Kuala Kencana pada 30 Maret, lokasinya berada jauh di tengah hutan rimba.
Butuh waktu berjam-jam, Tim Reskrim Polres Mimika bersama Satgas Nemangkawi dapat mencapai lokasi itu.
3. Keterangan TW masih berubah-ubah
Dekat lokasi kamp terakhir itu, tersangka TW diketahui menyerahkan magasin berisi amunisi kepada Joni Botak, sebelum melakukan penyerangan ke Kantor PT Freeport Indonesia di Kuala Kencana.
"Kami membuatkan sketsa siapa-siapa yang hadir saat mereka melakukan pertemuan terakhir itu.
Memang keterangan tersangka ini masih banyak yang berubah-ubah, apakah dia lupa atau kah ada yang sengaja ditutup-tutupi. Ini yang masih terus kami dalami lagi" katanya pula.
Pengakuan TW, para anggota KKB Papua yang berjumlah lebih dari 10 orang diketahui sempat bermalam di kamp terakhir.
"Mereka bermalam di situ, masak dan membuat api. Ada juga yang jaga-jaga. Baru pada pagi subuh mereka masuk ke Kuala Kencana" kata AKP Burhanudin.
Sebelumnya, TW dan YM ditangkap saat keluar dari shelter wisma atlet Mimika seusai menjalani isolasi karena reaktif rapid test virus corona atau COVID-19.
Polisi sebelumnya mendapatkan informasi ada anggota jaringan KKB Papua Kali Kopi turun ke Kota Timika, baik pasukan maupun penyuplai bahan makanan termasuk TW dan YM.
Seperti dilansir dari Kompas dalam artikel '2 Anggota KKB Ditangkap Usai Jalani Isolasi di Shelter karena Reaktif Rapid Test'
Kemudian, polisi kembali mendapat informasi bahwa TW dan YM berada di shelter wisma atlet karena terjaring Pembatasan Sosial Diperluas dan Diperketat (PSDD), Jumat (22/5/2020).
Seperti diketahui, saat penerapan PSDD, warga dilarang beraktivitas dari pukul 14.00 WIT hingga 06.00 WIT.
Saat terjaring, keduanya langsung di-rapid test dan hasilnya reaktif COVID-19
Polisi kemudian memantau TW dan YM dari luar shelter wisma atlet.
TW dan YM diketahui pernah berusaha kabur dengan melompat tembok shelter, tetapi berhasil diamankan kembali.
Setelah keluar dari wisma atlet, polisi langsung menangkap keduanya.
Dari hasil pemeriksaan, TW mengaku terlibat penyerangan kantor Freeport yang juga menewaskan seorang warga negara asing asal New Zeland.
Selama pemeriksaan, TW sangat kooperatif.
Dia menjelaskan secara detail nama-nama yang terlibat penyerangan, serta tahap perencanaan sampai pelaksanaan.
Saat penyerangan, TW juga mengaku membawa tas berisi amunisi milik Joni Botak.
Adapun YM mengaku sebagai pasukan KKB Papua, tetapi tidak terlibat dalam penyerangan.
"Sementara TW dilakukan penahanan terkait keterlibatan aksi penembakan yang dilakukan," kata Era.
(Dhias Suwandi/Evarianus Supar/Putra Dewangga/Kompas.com dan Antara/Surya.co.id)
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul KKB Papua Juga Mutilasi Warga Sipil yang Ditembaknya, Kapendam Sebut Biadab, Berikut Update Faktanya, https://surabaya.tribunnews.com/2020/06/07/kkb-papua-juga-mutilasi-warga-sipil-yang-ditembaknya-kapendam-sebut-biadab-berikut-update-faktanya?page=all