Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kerusuhan di AS

Tump Dibuat Pusing, Aksi Rusuh Rakyat Kian Menjadi, Sosok Ini Tandatangani Perintah Darurat Sipil

Menurut informasi yang ada, darurat sipil pun diberlakukan di sejumlah kota, antara lain di Seattle Untuk meredamn aksi massa.

Editor:
Kompas.com
Presiden AS, Donald Trump 

TRIBUNMANADO.CO.ID, WASHINGTON - Di tengah aksi demo di AS, dikabarkan Presiden Amerika Serikat Donald Trump benar-benar dibuat pusing.

Trump semakin pusing oleh aksi rusuh massa yang dilakukan rakyatnya yang kian menjadi di sejumlah kota di AS sebagai manifestasi protes mereka atas kematian sang pria kulit hitam, George Floyd.

Menurut informasi yang ada, darurat sipil pun diberlakukan di sejumlah kota, antara lain di Seattle Untuk meredamn aksi massa.

Wali Kota Seattle Jenny A Durkan bahkan menandatangani perintah darurat sipil pada Selasa (2/6/2020) waktu setempat dan memperpanjang jam malam hingga 6 Juni mendatang.

Jam malam diperpanjang, mulai dari pukul 21.00 hingga pukul 05.00 keesokan harinya. Wali Kota Durkan menyatakan kondisi darurat sipil itu dipicu aksi kekerasan, penjarahan, dan bahaya infeksi Covid-19 yang masih ada.

Jam malam tidak berlaku untuk penegakan hukum, personel darurat, pejabat kota dan pemerintah, anggota media berita resmi, dan pekerja yang terlibat dalam fungsi-fungsi penting seperti perawatan medis.

Siapa saja yang melanggar jam malam terancam hukuman penjara dan atau denda hingga 500 dolar AS (sekitar Rp 7 juta).

Departemen Pertahanan (Pentagon) mengkonfirmasi sekira 1.600 personel militer telah dipindahkan dari Fort Bragg dan Fort Drum ke wilayah Washington DC untuk membantu otoritas sipil jika diperlukan.

Sejumlah demonstran berlutut dan meneriakkan yel-yel di depan Kantor Polisi Detroit saat melakukan aksi unjuk rasa atas kematian George Floyd, di Detroit, Michigan, Amerika Serikat, Minggu (31/5/2020) waktu setempat. Meninggalnya George Floyd, seorang pria keturunan Afrika-Amerika, saat ditangkap oleh polisi di Minneapolis beberapa waktu lalu memicu gelombang aksi unjuk rasa dan kerusuhan di kota-kota besar di hampir seantero Amerika Serikat. AFP/Seth Herald
Sejumlah demonstran berlutut dan meneriakkan yel-yel di depan Kantor Polisi Detroit saat melakukan aksi unjuk rasa atas kematian George Floyd, di Detroit, Michigan, Amerika Serikat, Minggu (31/5/2020) waktu setempat. Meninggalnya George Floyd, seorang pria keturunan Afrika-Amerika, saat ditangkap oleh polisi di Minneapolis beberapa waktu lalu memicu gelombang aksi unjuk rasa dan kerusuhan di kota-kota besar di hampir seantero Amerika Serikat. AFP/Seth Herald (AFP/Seth Herald)

Namun mereka belum diterjunkan ke lapangan. Di Kota Washington DC aksi unjuk rasa sebagian besar berlangsung damai, namun di malam hari terjadi bentrokan dengan polisi.

Para pengunjuk rasa melemparkan kembang api ke arah polisi dari sisi lain
pagar, dan polisi membalas dengan semprotan merica. 

Sedang di Kota New York masih terjadi penjarahan tetapi menurun dibandingkan sehari sebelumya (Senin malam waktu setempat atau Selasa siang WIB). Sekelompok besar pengunjuk rasa mencoba menyeberangi Jembatan Manhattan dari Brooklyn ke Manhattan, tetapi disekat oleh polisi. 

Dari Los Angeles dilaporkan, pengunjuk rasa tetap berada di luar kediaman wali kota, bahkan hingga jam malam berlaku.

Polisi akhirnya tiba untuk menangkap pengunjuk rasa dan membawa mereka pergi.
Kementerian Luar Negeri RI menyebut tidak ada warga negara Indonesia (WNI) yang terdampak unjuk rasa di AS.

“Hingga saat ini tidak ada WNI yang terdampak demonstrasi di lebih dari 140 kota di AS,”
kata Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Judha Nugraha, di Jakarta, Rabu (3/6/2020).

Berdasarkan data Kemlu, terdapat 142.141 WNI tinggal menetap di AS.

Untuk memastikan keselamatan dan keamanan seluruh WNI, enam perwakilan RI di AS telah
memperluas komunikasi dengan berbagai komunitas masyarakat Indonesia termasuk melalui pertemuan secara daring.

“Alhamdulillah, kondisi warga negara kita baik dan aman, termasuk akses mereka terhadap jaringan kesehatan di AS,” tutur Judha.

Pendemo tewas

Di tengah aksi unjuk rasa muncul berbagai laporan mengenai kekerasan yang dilakukan polisi terhadap pengunjuk rasa.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved