Pilkada 2020
JGE, MJLW, SAS Kembali Disurvei, Minim Sosialisasi Siap-siap Gigit Jari
Persaingan tiket dari Partai Golkar untuk Pemilihan Wali Kota (Pilwako) Tomohon kian seru
Penulis: Hesly Marentek | Editor: David_Kusuma
TRIBUNMANADO.CO.ID, TOMOHON - Persaingan tiket dari Partai Golkar untuk Pemilihan Wali Kota (Pilwako) Tomohon kian seru.
Tiga nama kandidat bakal calon (balon) yaitu Miky Junita Linda Wenur (MJLW), Jilly Gabriella Eman (JGE) dan Syerly Adelyn Sompotan terus mencuat bakal diusung Golkar untuk pertarungan di Kota Bunga nanti.
Meski demikian langkah siapa yang bakal diusung tampaknya tak akan mudah, lantaran Partai Golkar dalam nanti bakal selektif.
Terlebih Golkar saat ini akan memulai kembali survei kandidat balon yang bakal diusung.
• BREAKING NEWS: Gempa Magnitudo 7,1, Peserta Rapat Paripurna DPRD Kota Manado Lari Keluar Gedung
"Kita sudah kantongi survei pertama. Namun akan kembali dilakukan survei kedua yang selanjutnya akan jadi acuan siapa yang akan diusung nanti," ungkap Juru Bicara DPD Partai Golkar Sulut, Feryando Lamaluta, Kamis (4/6/2020).
Lamaluta, menerangkan hasil survei nanti akan menjadi acuan DPP dalam proses penetapan pasangan calon.
"Pastilah survei akan menjadi hal penting, karena bagaimana mau ditetapkan calon, sementara kita tidak tau elektabilitasnya," ungkap Lamaluta.
Dia menambahkan Kota Tomohon menjadi target kemenangan Golkar.
"Apalagi Golkar menargetkan kemenangan di Pilwako sebagaimana di raih sebelumnya," sambungnya.
• BREAKING NEWS, Hari Ini Covid-19 di Sulawesi Utara Bertambah 5, Total Ada Kasus 382
Adapun terkait siapa yang berpeluang diusung di Pilwako Lamaluta menyebut 3, srikandi Golkar menjadi tetap menjadi paling berpeluang.
"Tiga nama ini kan baik MJLW, JGE dan SAS sebelumnya sudah dipanggil ke DPP. Nah sesuai laporan yang masuk ketiganya terus giat sosilasasi ke masyarakat. Tapi tinggal dilihat siapa yang surveinya di atas," terang Lamaluta.
Sementara itu, Pengamat Politik Dr Stefanus Sampe menilai penerapan survei partai merupakan hal yang tepat.
Dimana parpol wajib menyajikan calon yang memang memiliki basis masa real.
"Survei tentu sebagai langkah yang sudah tepat. Karena dari situ bisa diukur popularitas dan elektabilitas calon," jelas Sampe.
• Gempa Bumi 7,1 Magnitudo Guncang Sulawesi Utara, BMKG: Waspada Terjadi Gempa Susulan
Untuk itu, Sampe menyebut dengan banyaknya figur yang mendaftar penjaringan tentu membuat parpol kian selektif.
Sehingga calon juga wajib intens dalam sosialisasi, terutama untuk pendatang baru.
"Ini yang kebanyakan tak diperhatikan terutama bagi para pendatang baru. Karena jika ingin diusung tentu harus kerja keras melalui sosialisasi," pungkasnya. (hem)
• Terekam CCTV Keluarga Ambil Paksa Jenazah Pasien PDP Covid-19 Dari RS dengan Membawa Senjata Tajam