Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Konflik China dan India

Konflik India dan China Merembet ke Urusan Bisnis, Muncul Aplikasi " Remove China Apps"

Bahkan ada satu aplikasi bernama "Remove China Apps" kini menjadi aplikasi gratis paling populer di India.

Editor: Isvara Savitri
Pixabay
Ilustrasi handphone 

TRIBUNMANADO.CO.ID, NEW DELHI - Konflik India dan China soal perbatasan Himalaya kini malah merembet ke urusan bisnis.

Di India muncul gerakan boikot produk-produk China, termasuk boikot aplikasi teknologi China.

Bahkan ada satu aplikasi bernama "Remove China Apps" kini menjadi aplikasi gratis paling populer di India.

Aplikasi ini sudah diunduh lebih dari lima juta unduhan sejak akhir Mei 2020.

Popularitas aplikasi ini datang di tengah seruan untuk memboikot aplikasi ponsel Cina di India karena sengketa perbatasan Himalaya memicu reaksi terhadap produk-produk dari China.

Guru yoga India yang populer Baba Ramdev memposting sebuah video di Twitter pada Minggu (31/5/2020) yang menunjukkan penghapusan bertahap dari beberapa aplikasi China, sebuah langkah yang dia sebut sebagai "layanan nasional".

Perusahaan-perusahaan China telah menghadapi oposisi sesekali selama bertahun-tahun di India, di mana beberapa pendukung partai Perdana Menteri Narendra Modi menganjurkan kemandirian.

Aplikasi "Remove China Apps" yang logonya berisi kepala naga dengan dua sapu, memindai ponsel pengguna untuk aplikasi seperti ByteDance's TikTok dan UC Browser Alibaba.

Setelah dihapus, sebuah pesan muncul dengan mengatakan, "Kamu luar biasa, tidak ada aplikasi China yang ditemukan."

OneTouch AppLabs, pengembang aplikasi "Remove China Apps", tidak menanggapi permintaan komentar soal ini.

Perusahaan yang berbasis di kota Jaipur di India Barat, menggambarkan aplikasi tersebut sebagai inisiatif pertama menuju "India yang mandiri".

ByteDance dan Alibaba tidak menanggapi permintaan Reuters untuk mengomentari aplikasi tersebut.

Kedutaan China di New Delhi juga tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Protes terhadap aplikasi China datang setelah India pada bulan April 2020 mengeluarkan aturan penyaringan yang lebih ketat akan berlaku untuk investasi asing langsung dari China, yang mengkhawatirkan investor di sana.

China mengatakan kebijakan itu diskriminatif.

Halaman
12
Sumber: Kontan
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved