Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kerusuhan Kepung AS, Donald Trump Dilarikan Agen Rahasia Bersembunyi di Bawah Tanah Gedung Putih

Para pemimpin lokal AS mengimbau warga untuk memberikan jalan keluar terhadap kemarahan mereka atas kematian seorang pria kulit hitam

Editor: Finneke Wolajan
AFP/JOHANNES EISELE
Pengunjukrasa meluapkan amarahnya kepada petugas NYPD dalam aksi unjuk rasa 'Black Lives Matter' di kota New York, Kamis (28/5/2020). Amerika Serikat dilanda kerusuhan hebat, pasca meninggalnya George Floyd akibat kehabisan nafas, setelah lehernya ditindih seorang petugas Polisi Minneapolis dalam sebuah penangkapan. 

Hal itu memicu gelombang kemarahan nasional atas penggunaan kekuatan mematikan yang berulang-ulang oleh penegak hukum terhadap pria Amerika-Afrika yang tidak bersenjata.

Floyd berhenti bernapas setelah perwira polisi Minneapolis Derek Chauvin berlutut di lehernya selama hampir sembilan menit.

Chauvin telah didakwa dengan pembunuhan tingkat tiga dan dijadwalkan untuk muncul pertama kali di pengadilan pada Senin (1/6/2020).

Tiga petugas lainnya bersamanya telah dipecat tetapi untuk saat ini tidak menghadapi dakwaan.

Demonstran masuk dan keluar untuk menjarah sebuah toko di Philadelphia, AS, Senin (1/6/2020) dinihari.
Demonstran masuk dan keluar untuk menjarah sebuah toko di Philadelphia, AS, Senin (1/6/2020) dinihari. (AFP/Mark Makela/Getty Images)

Gubernur Tim Walz telah mengerahkan semua pasukan Garda Nasional Minnesota, mobilisasi penjaga terbesar negara bagian untuk membantu memulihkan ketertiban.

Polisi menembakkan gas air mata dan granat kejut ke jalan-jalan dari pelanggar jam malam di Minneapolis.

Walz memperpanjang jam malam untuk malam ketiga dan memuji polisi dan penjaga karena telah menahan aksi kekerasan.

"Mereka melakukannya secara profesional. Mereka melakukannya tanpa kehilangan nyawa dan mencegah kerusakan properti," katanya.

"Selamat kepada Garda Nasional kami atas pekerjaan hebat yang mereka lakukan segera setelah tiba di Minneapolis, Minnesota, tadi malam," tweet Presiden Donald Trump.

Dia menambahkan mereka harus bertindah sebelum terlambat.

Departemen Pertahanan mengatakan sekitar 5.000 tentara Garda Nasional telah dikerahkan di 15 negara bagian serta Ibu Kota Washington, dengan 2.000 lainnya dalam siaga.

Resor yang tersebar dari unit-unit Pengawal Nasional berseragam jarang terjadi.

Hal itu membangkitkan ingatan tentang kerusuhan di kota-kota AS pada 1967 dan 1968, demo perbedaan ras dan ekonomi.

Trump menyalahkan ekstrem kiri atas kekerasan, dan dia berencana menunjuk kelompok yang dikenal sebagai Antifa sebagai organisasi teroris.

"Kekerasan yang dipicu oleh Antifa dan kelompok-kelompok serupa lainnya sehubungan dengan kerusuhan itu adalah terorisme domestik dan akan diperlakukan sebagaimana mestinya," tambah Jaksa Agung Bill Barr.

Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved