Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kasus George Floyd

Gelombang Protes Kematian George Floyd di AS Kini Telah Sampai di Eropa dan Kanada

Kerusuhan di Amerika Serikat yang disebabkan kematian George Floyd di tangan polisi Minneapolis semula hanya isu lokal.

Editor: Rizali Posumah
AFP
Demonstrasi memprotes aksi rasisme terkait kematian pria kulit hitam, George Floyd di Amerika Serikat, Minggu (31/5/2020). 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Demonstrasi memprotes kematian  George Floyd oleh petugas keamanan di AS kini merembat ke Eropa.

Kerusuhan di Amerika Serikat yang disebabkan kematian George Floyd di tangan polisi Minneapolis semula hanya isu lokal.

Namun karena beredar luas melalui media sosial, protes bahkan penjarahan menjalar ke sejumlah kota di negeri Paman Sam tersebut.

Kini demonstrasi mengecam tewasnya George Floyd terjadi di sejumlah negara di Eropa, Minggu (31/6/2020).

Di London, para demonstran memegang spanduk bertuliskan "Justice for George Floyd" atau "I can't breathe," kata-kata yang diucapkan George Floyd (46) saat lehernya ditekan dengan lutut oleh polisi.

Seperti yang dilansir Tribunnews dari USA Today, para demonstran memulai aksinya di Trafalgar Square.

Mereka berjalan melewati Thames River menuju kantor kedutaan Amerika Serikat.

Para demonstran meneriakkan kata "No justice! No peace!" (Tidak ada keadilan! Tidak ada kedamaian!)

Meski para demonstran melanggar aturan lockdown terkait virus corona, yaitu berdiri dengan jarak 1,8 meter, para petugas tidak menghentikan mereka.

Sementara di Manchester, Inggris utara para pengunjuk rasa itu meneriakkan, "Kulit hitam penting."

Sebelumnya, aksi protes meletus di Berlin pada hari Sabtu (30/5/2020) ketika kerumunan turun ke gedung Kedutaan Besar AS di sebelah landmark Gerbang Brandenburg di kota Jerman.

Video yang beredar online menunjukkan para demonstran menyerukan keadilan atas kematian Geroge Floyd pada 25 Mei lalu.

Mereka berdiri di depan kedutaan, bertepuk tangan dan meneriakkan, "Kulit hitam penting" dan "Diam adalah kekerasan."

Polisi Jerman tidak melaporkan kekerasan atau insiden apa pun.

Kemudian pada hari Minggu (31/5/2020), surat kabar Bild yang terlaris di Jerman memuat tajuk "Polisi pembunuh ini membakar Amerika," dengan panah yang menunjuk ke foto Derek Chauvin.

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved