Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

NEWS

Situasi Amerika Memanas, Demonstran Bakar dan Hancurkan Jendela di Dekat Gedung Putih

Unjuk rasa besar-besaran terjadi di Amerika, dipicu kematian George Floyd warga kulit hitam di Minneapolis.

Editor: Rhendi Umar
Foto: AP Photo/Ringo H.W. Chi
Suasana demo di Minneapolis setelah kematian George Floyd yang diduga dilakukan oleh polisi yang berakhir ricuh. (AP/CNN) 

Di Chicago, pengunjuk rasa demonstran di Amerika Serikat bentrok dengan polisi pada Sabtu sore, membakar setidaknya satu bendera dan berbaris menuju Trump International Hotel and Tower sebelum dibubarkan. 

Sekitar 3.000 orang ikut serta dalam protes tersebut, menurut laporan berita setempat. Beberapa kendaraan polisi dirusak dan meninggalkan gedung-gedung yang dicat semprot.

Lori Lightfoot, walikota Chicago Amerika Serikat, mengatakan pada hari Sabtu bahwa ia mendukung hak para demonstran untuk memprotes, tetapi mendesak pengekangan. Kemudian pada hari itu, dia memberlakukan jam 9 malam. 

Presiden Trump pada hari Sabtu mendesak para pejabat di Minnesota untuk "bersikap lebih keras" pada para demonstran dan menawarkan dukungan militer Amerika Serikat yang lebih besar untuk menangani pengunjuk rasa yang brutal. 

Namun, Gubernur Tim Walz menolak tawaran Angkatan Darat Amerika Serikat untuk mengerahkan unit-unit polisi militer untuk menghalau demonstran.

Tapi mengatakan ia telah mengaktifkan semua 13.000 pasukan Garda Nasional Amerika Serikat di negara bagian itu dan memperingatkan bahwa protes Sabtu malam bisa menjadi yang terbesar dan paling merusak.

Di Los Angeles, Walikota Eric M. Garcetti juga mengeluarkan kebijakan jam malam, sehari setelah polisi melakukan lebih dari 500 penangkapan terhadap demonstran di Amerika Serikat. 

Dan Walikota Carlos Gimenez dari Miami-Dade County, Florida, memerintahkan jam malam seluruh wilayah mulai pukul 11 ​​malam, setelah setidaknya satu mobil polisi dibakar di pusat kota Miami, oleh markas besar Departemen Kepolisian Miami Amerika Serikat.

Adapun Polisi di Miami mengerahkan gas air mata terhadap pengunjuk rasa demonstran di pusat kota, yang sebelumnya memblokir lalu lintas di Interstate 95 sepanjang kedua arah. 

Walikota Francis Suarez telah mengatakan sebelumnya pada hari Sabtu bahwa petugas kota tidak akan mengenakan perlengkapan anti huru hara, dan petugas menunjukkan sebagian besar pendekatan lepas tangan terhadap demonstrasi sampai malam mulai turun.

Gas air mata juga digunakan untuk membubarkan kerumunan pada Sabtu malam di Jacksonville dan Orlando Amerika Serikat.

Di New York City Amerika Serikat, ribuan demonstran turun ke jalan untuk hari ketiga, berkumpul di pawai di Harlem, Brooklyn, Queens dan di luar Trump Tower di Midtown Manhattan. 

Pada sore hari, pengunjuk rasa di bagian Flatbush di Brooklyn berhadapan dengan polisi dalam serangkaian jalan-jalan, melemparkan botol-botol kosong dan potongan-potongan puing ke petugas yang merespons dengan tongkat billy dan semprotan merica.

Sumber: Kontan
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved