Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

New Normal

New Normal Segera Diterapkan, Ini Penjelasan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19

Keputusan tersebut berdasarkan penjelasan dari Tim Pakar Gugus Tugas Penanganan Covid-19.

Istimewa
Ilustrasi New Normal 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Inilah penjelasan pemerintah mengenai penerapan New Normal di sejumlah daerah di Indonesia.

New normal akan dilaksanakan secara bertahap.

Hal itu disampaikan Achmad Yurianto Juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19.

Keputusan tersebut berdasarkan penjelasan dari Tim Pakar Gugus Tugas Penanganan Covid-19.

Tatanan New Normal tidak mungkin dilaksanakan serempak, karena permasalahan di masing-masing kabupaten/kota tidak sama.

Berikut pertimbangan penerapan new normal yang Tribunnews.com kutip dari sehatnegeriku.kemkes.go.id:

Menurut Yuri, bidang kesehatan aspek epidemiologi menjadi sesuatu yang penting dan harus dipertimbangkan.

Menetapkan New Normal di suatu daerah, angka penurunan kasus positif setidaknya mencapai lebih dari 50 persen dari kasus puncak yang pernah dicapai di daerah tersebut dalam 3 minggu berturut-turut.

Jika di suatu daerah masih terdapat penambahan kasus, maka rata-rata penambahan kasus positifnya harus menurun di bawah 5 persen dari kasus yang diperiksa.

Dari sistem kesehatan yang perlu dipertimbangkan di antaranya, penggunaan tempat tidur ICU dalam dua minggu terakhir dan sistem surveilans kesehatan yang diberlakukan.

“Ini jadi ukuran apakah daerah tersebut bisa melaksanakan konsep New Normal yang baru,” ungkap Yuri, Minggu (31/5/2020)

Pertimbangan tersebut, yang harus disampaikan kepada kepala pemerintahan setempat.

Selain itu, juga harus disampaikan kepada tokoh masyarakat, serta semua pihak yang ada di kabupaten/kota tersebut.

Alasannya, untuk memutuskan apakah akan melaksanakan New Normal atau akan menundanya.

Setelah diputuskan, maka harus ada sosialisasi kepada seluruh masyarakat.

Seluruh pihak juga harus mendapatkan edukasi tentang apa yang harus dilakukan saat New Normal.

Apabila pelaksanaan New Normal telah dipahami oleh masyarakat, maka perlu dilakukan simulasi.

Sebagai contoh, yang disepakati adalah pasar, maka harus dilakukan simulasi bagaimana penerapan protokol kesehatan di sana.

“Apabila simulasi sudah dipahami dan diyakini sudah dilaksanakan, maka New Normal tinggal dilaksanakan."

"Oleh karena itu, kita tidak menganggap bahwa New Normal itu ibarat bendera start untuk sebuah lomba lari semua bergerak bersama-sama, tidak."

"Tapi sangat tergantung epidemiologi daerah dan ini jadi keputusan kepala daerahnya,” tegas Achmad Yurianto.

Sementara itu, Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Wiku Adisasmito menjelaskan, pemerintah menggunakan berbagai indikator yang berbasis data sebagai landasan ilmiah.

Data pendekatan yang dipakai adalah berdasarkan kriteria epidemologi, surveilans kesehatan masyarakat dan pelayanan kesehatan sesuai rekomendasi Badan Kesehatan Dunia (WHO).

Dikutip dari Covid19.go.id, ada 11 indikator utama yang dipakai guna melihat penurunan jumlah kasus selama dua minggu sejak puncak terakhirnya, dengan target lebih dari 50 persen untuk setiap wilayah.

Adapun penurunan angka yang dilihat tersebut adalah berdasarkan dari:

- Jumlah yang meninggal

- Penurunan jumlah kasus positif

- Kasus Orang Dalam Pemantauan (ODP)

- Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang dirawat di rumah sakit

- Jumlah pasien sembuh dan selesai pemantauan

- Hasil dari jumlah pemeriksaan laboratorium

Berdasarkan dari pengelolaan data kasus COVID-19 sebagai indikator tersebut, Gugus Tugas mendapatkan hasil di mana terdapat sebanyak 102 wilayah yang dinyatakan aman dan dikelompokkan dalam zona hijau.

Seluruh wilayah tersebut selanjutnya diberikan wewenang untuk melaksanakan kegiatan masyarakat produktif dan aman COVID-19.

(Tribunnews.com/Nuryanti)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Achmad Yurianto Sebut New Normal akan Dilakukan Bertahap, Ini Pertimbangan & Indikator Penerapannya

https://m.tribunnews.com/nasional/2020/05/31/achmad-yurianto-sebut-new-normal-akan-dilakukan-bertahap-ini-pertimbangan-indikator-penerapannya?page=all

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved