Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

New Normal

New Normal Segera Diterapkan, Ini Penjelasan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19

Keputusan tersebut berdasarkan penjelasan dari Tim Pakar Gugus Tugas Penanganan Covid-19.

Istimewa
Ilustrasi New Normal 

Seluruh pihak juga harus mendapatkan edukasi tentang apa yang harus dilakukan saat New Normal.

Apabila pelaksanaan New Normal telah dipahami oleh masyarakat, maka perlu dilakukan simulasi.

Sebagai contoh, yang disepakati adalah pasar, maka harus dilakukan simulasi bagaimana penerapan protokol kesehatan di sana.

“Apabila simulasi sudah dipahami dan diyakini sudah dilaksanakan, maka New Normal tinggal dilaksanakan."

"Oleh karena itu, kita tidak menganggap bahwa New Normal itu ibarat bendera start untuk sebuah lomba lari semua bergerak bersama-sama, tidak."

"Tapi sangat tergantung epidemiologi daerah dan ini jadi keputusan kepala daerahnya,” tegas Achmad Yurianto.

Sementara itu, Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Wiku Adisasmito menjelaskan, pemerintah menggunakan berbagai indikator yang berbasis data sebagai landasan ilmiah.

Data pendekatan yang dipakai adalah berdasarkan kriteria epidemologi, surveilans kesehatan masyarakat dan pelayanan kesehatan sesuai rekomendasi Badan Kesehatan Dunia (WHO).

Dikutip dari Covid19.go.id, ada 11 indikator utama yang dipakai guna melihat penurunan jumlah kasus selama dua minggu sejak puncak terakhirnya, dengan target lebih dari 50 persen untuk setiap wilayah.

Adapun penurunan angka yang dilihat tersebut adalah berdasarkan dari:

- Jumlah yang meninggal

- Penurunan jumlah kasus positif

- Kasus Orang Dalam Pemantauan (ODP)

- Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang dirawat di rumah sakit

- Jumlah pasien sembuh dan selesai pemantauan

Sumber: Tribunnews
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved