Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kematian George Floyd

The Rock Sindir Polisi Derek Chauvin yang Bunuh George Floyd: Hatiku Hancur, Lututmu di Lehernya

Kasus tersebut bermula saat polisi menerima laporan pemalsuan uang dari warga pada Senin (25/5/2020).

Editor: Frandi Piring
Kolase Tribunmanado
Kolase Foto The Rock - Derek Chauvin - George Floyd 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Legenda WWE, The Rock atau Dwayne Johnson mengaku marah besar menyikapi kematian tragis yang dialami oleh George Floyd.

George Floyd yang secara mengejutkan meninggal setelah dirinya disergap oleh polisi, sempat meminta tolong namun diabaikan.

Saat aksi penyergapan itu, George Floyd dijatuhkan ke tanah, kedua tangannya diborgol.

Polisi juga menginjak leher George Floyd hingga akhirnya ia dinyatakan tewas.

Kasus tersebut bermula saat polisi menerima laporan pemalsuan uang dari warga pada Senin (25/5/2020).

Tangkapan Layar pria kulit hitam tewas tercekik setelah Lehernya Ditekan Polisi.
Tangkapan Layar pria kulit hitam tewas tercekik setelah Lehernya Ditekan Polisi. (Kolase Tribunnews/CBS)

Polisi kemudian melakukan penangkapan terhadap George Floyd yang saat itu tengah berada di mobilnya.

Saat itu, polisi meminta George Floyd menjauh dari mobilnya.

Versi polisi, George Floyd melakukan perlawanan fisik saat ditangkap.

George Floyd kemudian berhasil dijatuhkan polisi dengan tangan diborgol di belakang.

Polisi mengunci gerakan George dengan menahan lehernya menggunakan lutut, George Floyd tak bisa bergerak.

Tak hanya itu, ia kesakitan dan kehabisan napas.

George Floyd sudah memohon untuk dilepaskan dengan berkata pada polisi ia tak bisa bernapas.

Namun, pada akhirnya George Floyd lemas dan tak lagi bergerak.

Ia dinyatakan meninggal dunia saat perjalanan ke rumah sakit.

Kematian George Floyd itu akhirnya membuat para tokoh dunia melayangkan komentar, termasuk The Rock yang terkenal sebagai mantan petarung WWE.

Dikutip Tribunnews dari Essentialy Sports, The Rock menyebut perlu adanya rasa kemanusian yang ditunjukkan menyikapi tindakan tidak manusiawi yang dilakukan oknum polisi.

"Beberapa hari ini saya merasa tertegun ketika mencoba memahami kematian George Floyd," ujar The Rock.

"Rekaman itu menunjukkan permohonan untuk bernafas, namun direspon dengan rasisme lalu berakhir bak pembunuhan," sesalnya.

Lebih lanjut, The Rock menegaskan ketika seseorang di borgol di tanah dan tidak mengancam seharusnya oknum polisi itu lebih bijak dalam bersikap.

"Ketika seseorang diborgol apalagi di tanah, itu tidak lagi menjadi ancaman," tegas The Rock.

"Apalagi ada rekanmu yang berjaga-jaga berdiri mengawasi sekitar dan dia berjuang mengatakan, tolong aku tidak bernafas, tapi justru lututmu ada di lehernya bukan punggungnya," lanjutnya.

"Kode moral, kode etik, dan kode kemanusian harus dikedepankan," harapnya.

Mantan juara WWE tersebut mangaku merasa hancur dengan perlakuan sang oknum polisi tersebut.

"Kami akhirnya bisa menang jika kami bisa mendapatkan perlakuan yang setara, saya sangat menyesal kepada keluarga Floyd," lanjut The Rock.

"Hatiku hancur untukmu, biarkan prosesnya dimulai sekarang," tutupnya.

Sejak kasus itu terjadi, Donald Trump baru-baru ini mengaku sudah berbicara dengan pihak keluarga Floyd.

"Saya ingin menyampaikan belasungkawa terdalam bangsa kami dan simpati yang paling tulus kepada keluarga George Floyd," kata Trump di Gedung Putih, dikutip dari CNN.

"Saya berbicara kepada anggota keluarga (George Floyd), (mereka) orang-orang hebat," tambahnya.

Trump menilai kematian Floyd adalah insiden yang mengerikan.

Dia mendesak Departemen Kehakiman untuk secepatnya mengusut kasus ini.

"Ini adalah situasi lokal tetapi kami juga membuatnya menjadi situasi federal dan ini adalah hal yang mengerikan."

"Kami semua melihat apa yang kami lihat dan bahkan sangat sulit untuk memahami apa pun selain apa yang kami lihat," kata Trump.

Beyonce hingga Kim Kardashian Bersimpati untuk George Floyd, Bahkan Barack Obama Menangis

Obama Menangis Karena Kematian George Floyd

Dunia dihebohkan dengan meninggalnya warga keturunan Afrika-Amerika, George Floyd.

Berbagai kecaman pun berkumandang dengan keprihatinan yang dilakukan polisi kepada George Floyd.

Mantan Presiden Amerika Serikat Barack Obama ikut terlibat dalam melakukan aksi pengecaman.

Dilansir TribunWow.com dari usatoday.com, Barack Obama mengaku sampai menangis melihat video detik-detik kematian George Floyd, Sabtu (30/5/2020). 

"Aku menangis saat melihat videonya," tulisnya dalam keterangan resmi yang diunggah di Twitter @BarackObama.

Obama menilai bahwa insiden ini tidak 'normal' terjadi di Amerika pada era 2020.

Diketahui, kematian George Floyd telah memicu demonstrasi menentang kebrutalan polisi dan diskriminasi rasial di kota-kota di seluruh Amerika Serikat.

Beberapa protes berubah menjadi kekerasan, termasuk beberapa di Minneapolis Kamis malam, di mana beberapa gedung dijarah dan kantor polisi dibakar.

Obama, presiden kulit hitam pertama negara itu, berbagi bagian dari percakapannya dengan teman-temannya selama beberapa hari terakhir tentang pembunuhan Floyd.

Meskipun banyak orang Amerika berharap bisa kembali hidup 'normal' setelah pandemi Virus Corona dan krisis ekonomi, Obama menulis bahwa banyak orang Amerika diperlakukan secara berbeda karena ras.

Menurutnya hal itu merupakan hal tragis, menyakitkan, menjengkelkan.

"Jika kita ingin anak-anak kita tumbuh di negara yang sesuai dengan cita-citanya, kita dapat dan harus berbuat lebih baik," tulis Obama.

Memastikan keadilan bagi George Floyd, Obama meminta penegakan hukum dan investigasi atas kasus ini.

Termasuk tentang perlakuan-perlakukan tidak adil yang diterima oleh orang dengan ras tertentu di Amerika.

Sementara itu, Gubernur Minnesota Tim Walz berjanji akan menindak cepat polisi yang terlibat dalam pembunuhan George Floyd.

Lebih lanjut, Obama juga menceritakan kebrutalan polisi pada warga kulit hitam saat ia menjadi presiden.

"Anda tahu, jika saya memiliki seorang putra, dia akan terlihat seperti Trayvon," katanya menyinggung pembunuhan Trayvon Martin yang berusia 17 tahun pada tahun 2012.

"Faktanya adalah, di terlalu banyak bagian negara ini, ada ketidakpercayaan yang mendalam antara penegakan hukum dan komunitas kulit berwarna."

"Beberapa di antaranya adalah hasil dari warisan diskriminasi rasial di negara ini," katanya pada 2014 setelah grand jury di Ferguson, Missouri, memutuskan untuk tidak menuntut pejabat polisi Darren Wilson atas pembunuhan Michael Brown.

Ia juga membahas penembakan yang menyabkan kematian Philando Castile dan Alton Sterling pada tahun 2016.

"Ini bukan insiden yang terisolasi. Itu adalah gejala dari serangkaian perbedaan ras yang lebih luas yang ada dalam sistem peradilan pidana kita," tutur Obama.

Postingan Barack Obama terkait kematian George Floyd, diunggah Jumat (29/5/2020).
Postingan Barack Obama terkait kematian George Floyd, diunggah Jumat (29/5/2020). (Twitter/@barackobama)

Polisi Pembunuh George Floyd Dituntut Pasal Berlapis, Barack Obama Sebut Tragis dan Menyakitkan

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Mantan Bintang WWE, The Rock Merasa Berang Sikapi Kematian Tragis George Floyd, https://www.tribunnews.com/sport/2020/05/30/mantan-bintang-wwe-the-rock-merasa-berang-sikapi-kematian-tragis-george-floyd?page=all

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved