Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kematian George Floyd

Ternyata George Floyd dan Polisi yang Menginjak Lehernya Pernah Bekerja Bersama di Sebuah Kelab

George Floyd dan polisi yang menginjak lehernya dengan lutut sebelum akhirnya dia mati, Derek Chauvin, pernah bekerja sama sebagai penjaga keamanan.

Editor: Glendi Manengal
kstp.com
George Floyd dan polisi yang membunuhnya, Derek Chauvin. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Insiden polisi tindih leher George Floyd saat ini sudah merebak ke seluruh Kota di AS.

Terkait hal tersebut membuat banyak masyarakat yang memprotes kejadian tersebut.

Dan menuntut keadilan dari kejadian itu.

Nasib Derek Chauvin, Polisi yang Tindih Leher George Floyd hingga Tewas, Dijerat Pasal Berlapis

Ucapkan Maaf ke Presiden, Ade Armando Nilai: Pak Jokowi Tidak Bagus Dalam Komunikasi

11 Tanda Kematian, Tidur Terlalu Lama hingga Halusinasi

Pembunuhan George Floyd Diduga oleh Polisi Menyisakan Duka Bagi Keluarga
Pembunuhan George Floyd Diduga oleh Polisi Menyisakan Duka Bagi Keluarga (CBS Evening News)

Mantan pemilik sebuah kelab di Minneapolis mengatakan kalau George Floyd dan polisi yang menginjak lehernya dengan lutut sebelum akhirnya dia mati, Derek Chauvin, pernah bekerja sama sebagai penjaga keamanan di tempat bisnisnya sampai akhir tahun lalu.

Chauvin yang akhirnya dipecat sebagai polisi atas insiden itu, berdasarkan keterangan mantan pemilik kelab, Maya Santamaria, rupanya pernah direkrut oleh kelab El Nuevo Rodeo.

"Chauvin merupakan polisi diluar tugas dinasnya bersama dengan kami selama hampir 17 tahun kami membuka (bisnis)," Maya Santamaria mengatakan kepada KSTP-TV.

Dilansir Daily Mail, Santamaria merasa tidak yakin apakah kedua pria itu saling mengenal. Karena, penjaga keamanan yang bertugas di sana sangat banyak termasuk yang sedang tidak bertugas di kelab pun ada.

Tapi, wanita itu mengungkapkan bahwa ada beberapa kesempatan baik Floyd mau pun Chauvin pernah sama-sama bekerja di sebuah acara kelab itu.

"Mereka pernah bekerja bersama dalam satu waktu, tapi Chauvin bekerja di luar, sementara para satpam (Floyd) di dalam."

Berdasarkan keterangan Santamaria, Chauvin memang tipikal polisi yang mudah naik pitam dan mudah bereaksi berlebihan terhadap suatu situasi.

"Dia kadang mudah marah dan tampak tegang," ungkapnya. "Ketika ada perkelahian, dia menggunakan alat pukul dan semprotan lada kepada semua orang meski hal itu menurut saya tidak diperlukan."

Santamaria berandai-andai insiden kematian Floyd mungkin akan berbeda jika Chauvin menyadari itu Floyd, rekan kerjanya dulu di kelab.

"Bagaimana jika dia (Chauvin) berkata, 'Hey, Bung, kita pernah bekerja di tempat Maya bersama, ingat aku?" begitu ungkap Santamaria.

Sementara itu, diketahui bahwa Floyd pindah ke Minneapolis dari Houston sekitar 2014 berdasarkan Harian Chicago.
Dia pindah ke Utara setelah menghabiskan waktu selama 5 tahun di penjara, karena perampokan sebuah rumah yang dia lakukan.

Dia juga pernah bekerja sebagai penjaga pintu di sebuah restoran terdekat, the Conga Latin Bistro.

Baik pengacara Chauvin mau pun Departemen Kepolisian Minneapolis tidak bisa dimintai keterangan.

Santamaria mengatakan bahwa dirinya pada mulanya tidak menyadari siapa pria yang ada di video viral itu.

"Seorang kawan mengirimkan saya video itu dan mengatakan 'itu Chauvin yang pernah bekerja padamu kan?' lalu saya menjawab, 'Tidak, itu bukan dia.

Kolase Foto The Rock - Derek Chauvin - George Floyd
Kolase Foto The Rock - Derek Chauvin - George Floyd (Kolase Tribunmanado)

Lalu teman saya memperjelas gambar close-up Chauvin dan saya berkata, 'Ya Ampun! Itu dia!'" ungkap Santamaria.

Wanita itu juga mengatakan tidak menyadari itu George Floyd karena wajahnya tidak jelas saat berbaring di bawah lutut Chauvin.

Kelab malam milik Santamaria hanya bertahan dua dekade dan kini baru saja dijual. Namun, dia masih memiliki dan mengoperasikan stasiun radio 95.7 FM La Raza yang berlokasi di gedung yang sama.

Bangunan itu, yang tidak dialiri listrik akibat protes yang sedang berlangsung, hanya dua blok di sebelah timur Kantor Polisi Minneapolis, yang dibakar oleh para perusuh ketika para petugas melarikan diri dari gedung itu dengan mobil patroli mereka.

Beberapa bisnis di daerah itu juga terkena dampaknya, karena pintu dan jendela kaca telah hancur. Banyak bangunan sekarang ditutupi grafiti.

"Semua orang telah keluar menjadi sukarelawan dan membantu membersihkan," kata Santamaria.

Kasihan Para Korban PHK, Ivan Gunawan Buka Lapangan Kerja di Tengah Pandemi Covid-19

Menghukum China,Trump Minta Pemerintahnya untuk Mulai Proses Penghapusan Hak Istimewa Hong Kong

Beyonce hingga Kim Kardashian Bersimpati untuk George Floyd, Bahkan Barack Obama Menangis

Artikel ini telah tayang di Kompas.co.id dengan judul " George Floyd dan Polisi Derek Chauvin Pernah Bekerja Bersama di Sebuah Kelab "

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved