Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Tips Hadapi Virus Corona

Sebab Nenek 100 Tahun Sembuh dari Virus Corona Setelah Sebulan Dirawat di Rumah Sakit

Nenek tersebut bernama Kamtin. Ia merupakan pasien Covid-19 tertua di Jawa Timur bahkan di Indonesia.

Editor: Rizali Posumah
Kolase TribunKaltim.co / Tribun Bali dan freepik.com
ilustrasi kasus virus corona di Indonesia. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Seorang nenek berusia 100 tahun asal Surabaya, Jawa Timur, sembuh dari Covid-19 setelah hampir sebulan dirawat di rumah sakit.

Nenek tersebut bernama Kamtin. Ia merupakan pasien Covid-19 tertua di Jawa Timur bahkan di Indonesia.

"Nenek Kamtin adalah pasien Covid-19 tertua di Indonesia."

"Dia terbukti bisa sembuh karena disiplin dan hidup sehat," ujar Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Jumat (29/5/2020) malam.

Nenek Kamtin yang lahir tahun 1920, tinggal di sekitar Pasar Tradisional Gresik PPI, Kelurahan Kemayoran, Kecamatan Krembangan, Kota Surabaya.

Awalnya, Kamtin merasakan demam dan batuk sejak 13 April.

Pada 20 April, dia memeriksakan diri ke Rumah Sakit PHC Surabaya hingga akhirnya dirawat di sana.

Potongan video conference dengan Nenek Kamtin.
Potongan video conference dengan Nenek Kamtin. (Kompas.com/A Faizal)

Pada 21 April, Kamtin melakukan tes swab, dan pada 28 April hasil tes swab keluar, di mana nenek tersebut dinyatakan positif terjangkit virus corona.

Adapun lima anggota keluarga Kamtin juga ikut diisolasi karena memiliki riwayat kontak.

Setelah menjalani perawatan, pada 17 Mei, Kamtin dinyatakan sembuh dan diperbolehkan pulang ke rumah.

Sedangkan lima anggota keluarganya hingga kini masih menjalani isolasi.

Berbincang dengan Khofifah melalui video conference, Siti Aminah, menantu Kamtin membuka rahasia kesembuhan mertuanya itu.

"Kuncinya disiplin dan membiasakan diri hidup sehat," kata Siti Aminah.

Adapun Khofifah menambahkan, yang dilakukan Nenek Kamtin bisa menjadi contoh bagaimana disiplin mengikuti protokol kesehatan merupakan kunci kesembuhan dari Covid-19.

"Nenek Kamtin adalah bukti bahwa pasien dengan usia senja saja bisa sembuh dari Covid-19.

Pesan saya buat semua pasien untuk tetap bersemangat, disiplin diri, membiasakan hidup sehat, dan mematuhi protokol kesehatan.

Ini adalah vaksin paling ampuh dari virus Covid-19," ujar Khofifah.

Dikira Sudah Sembuh, 4 Pasien Positif Corona di NTT Disambut Ritual Adat

Dikira sudah sembuh, 4 pasien positif corona di NTT disambut ritual adat, 88 warga jalani rapid test.

Kepulangan 4 pasien positif corona di Desa Wailamung, Kecamatan Talibura, Kabupaten Sikka, NTT justru disambut upacara ritual adat.

Namun, ritual adat tersebut justru menjadi awal 88 warga terpaksa menjalani rapid test virus corona baru atau Covid-19.

Mereka menjalani rapid test karena melakukan kontak dekat dengan empat pasien positif Covid-19.

Kejadian itu bermula ketika empat warga diizinkan pulang setelah menjalani karantina terpusat selama satu bulan di Sikka Convention Center (SCC).

Empat warga Desa Wailamung, Kecamatan Talibura, Kabupaten Sikka, itu pulang ke kampung halamannya.

Mereka pun disambut meriah oleh keluarga besarnya. Keluarga juga menggelar ritual adat untuk menyambut kepulangan mereka.

"Keluarga dari empat pasien Covid-19 ini berpikir mereka yang pulang ini sudah sehat," kata juru bicara Satgas Covid-19 Kabupaten Sikka Petrus Herlemus saat dikonfirmasi, Selasa (19/5/2020).

Tapi, beberapa hari setelah tiba di kampung halaman, empat warga itu dinyatakan positif Covid-19 berdasarkan uji laboratorium di RSUD WZ Johannes Kupang.

Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sikka langsung menelusuri warga yang pernah melakukan kontak dekat dengan pasien itu.

Sebanyak 88 orang yang merupakan keluarga besar empat pasien itu diduga melakukan kontak dekat.

Mereka sempat duduk bersama empat pasien positif Covid-19 sembari meminum moke, minuman tradisional dari Kabupaten Sikka.

"Mereka pun minum bersama saat upacara adat. Karena pernah kontak langsung dengan pasien Covid-19, mereka harus jalani rapid test," kata Petrus.

Rapid test virus corona baru atau Covid-19 digelar di Desa Wailamung. Berdasarkan hasil rapid test, 88 warga itu dinyatakan nonreaktif Covid-19.

Petrus bersyukur dengan hal itu.

Tapi, ia meminta masyarakat tak lengah. Masyarakat pun diminta menjalani karantina mandiri selama dua pekan.

"Meski nonreaktif, kita tidak mau lengah. Kita tetap pantau dan melakukan pendampingan. Mereka menjalani karantina di rumah," jelas Petrus.

Catatan redaksi soal rapid test

Rapid test merupakan teknik pengetesan keberadaan antibodi terhadap serangan kuman di dalam tubuh.

Hasil rapid test tak boleh dan tak bisa digunakan secara mandiri untuk mengonfirmasi keberadaan atau ketiadaan infeksi virus corona SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 di dalam tubuh.

Untuk mengonfirmasi keberadaan virus corona secara akurat dalam tubuh seseorang harus dilakukan tes swab dengan metode PCR (polymerase chain reaction).

Hasil rapid test adalah reaktif (ada reaksi terhadap keberadaan antibodi) atau non-reaktif (tidak ada reaksi terhadap keberadaan antibodi).

Jika Anda sempat membaca hasil rapid test adalah positif atau negatif, harus dimaknai sebagai positif atau negatif terhadap keberadaan antibodi dalam tubuh, bukan positif atau negatif terhadap keberadaan virus corona penyebab Covid-19. (Kompas.com/ Kontributor Surabaya, Achmad Faizal/ David Oliver Purba/ Kontributor Maumere, Nansianus Taris)

Tonton Konser Tribuners Peduli Sabtu Malam Ini, Pasha, Dul Jaelani, Anneth, Live Streaming di Sini

Masa Penutupan Taman Nasional Bunaken Diperpanjang, Kepala Balai: Ada Dampak Positifnya

Hotman Paris Dapat Kiriman Chocolatos Cake dari Tante Ernie: Di Rumah Serasa di Kafe

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Terungkap Kunci Nenek 100 Tahun Sembuh dari Virus Corona Setelah Sebulan Dirawat di Rumah Sakit.

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved