Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Bola

Kelemahan Pemain Indonesia Menurut Simon McMenemy: Ada Persoalan Budaya di Sepak Bola Indonesia

Mantan pelatih timnas Indonesia, Simon McMenemy ,menyebut pemain Indonesia terjebak zona nyaman sehingga sulit untuk mengembangkan diri.

Editor: Rizali Posumah
KRISTIANTO PURNOMO/KOMPAS.COM
Pelatih timnas Indonesia, Simon McMenemy, saat melakukan wawancara dengan BolaSport.com dan Kompas.com di Jakarta, 31 Januari 2019. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Mantan pelatin Timnas Indonesia, Simon McMenemy, paham betul kultur sepak bola Tanah Air karena tiga tahun berkarier di Indonesia.

Selama tiga tahun itu pula, pelatih asal Skotlandia itu mengklaim telah menemukan titik lemah pemain Indonesia yang sulit berkembang hingga tingkat profesional.

Simon McMenemy menyebut pemain Indonesia terlalu bergantung pada pakem sepak bola di kompetisi domestik sehingga kurang pengalaman dalam memahami taktik.

Dukungan suporter yang begitu besar dianggap menjadi faktor pemain enggan mencoba peruntungan di luar negeri dan menjadi lebih berkembang.

"Saya rasa ada persoalan budaya di sepak bola Indonesia.Pemain bayarannya bagus dan liga juga strukturnya bagus," ucap Simon dilansir Bolasport dari Youtube Bayu Eka Sari alias Bang Bes.

"Pertandingan juga menarik. Banyak penonton dan kamu bisa terlihat seperti pahlawan."

"Masalahnya, tidak ada dorongan bagi pemain untuk bermain keluar dari zona nyaman mereka dan bermain di negara lain untuk mengembangkan diri," ujarnya.

Zona nyaman yang tercipta ketika bermain di rumah sendiri membuat satu masalah yang kerap tidak disadari oleh para pemain Indonesia.

Mereka menjadi lebih jago kandang ketimbang harus menjalani laga tandang.

Hal itu terbukti dari penampilan timnas Indonesia yang jauh lebih buruk ketika bermain di negara lain.

"Semua ada untuk mereka di rumah. Inilah alasan mengapa timnas Indonesia tidak bermain bagus ketika tidak bermain di kandang," ujar Simon.

"Semua tim yang main di kandang selalu diharapkan bisa menang, tak peduli mereka di papan atas atau di papan bawah. Itulah sepak bola Indonesia," katanya lagi.

Mantan pelatih timnas Filipina itu kemudian menyarankan supaya Indonesia lebih banyak mengirimkan pemain muda ke luar negeri, seperti yang dilakukan lewat program Garuda Select.

Program pembinaan usia muda yang dilakukan di luar negeri tentu dapat membantu Indonesia menemukan talenta-talenta sepak bola yang berguna di masa depan.

Harapannya, mereka terbiasa dengan pengalaman yang berbeda dan tidak terlena dengan zona nyaman yang ada di Tanah Air.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved