Update Virus Corona Dunia
KABAR BAIK Seputar Vaksin Covid-19, Tersedia Tahun Ini Jika Sukses Diuji ke 131 Relawan
Negara ini mengonfirmasikan uji coba tahap terakhir vaksin Corona covid-19 sedang berlangsung.
Hanya belasan dari ratusan lembaga pengembangan vaksin covid-19 yang telah mencapai uji coba ke manusia, China, Amerika Serikat (AS), dan Eropa.
Metode pengembangan yang digunakan berbeda-beda, hal ini yang menyebabkan belum diketahui apakah setiap uji coba tersebut akan aman dan efektif.
Pengembangan vaksin oleh lembaga pengembangnya sebagian besar bertujuan untuk melatih sistem kekebalan tubuh manusia dalam mengenali proteinyang mengikat permukaan luar virus covid-19.
Tujuan lain dari vaksin adalah mempersiapkan tubuh untuk bereaksi jika mengalami infeksi yang sebenarnya.
Metode lain yang digunakan oleh lembaga pengembang vaksin adalah menggunakan kode genetik dari protein virus covid-19. Pengembangan vaksin juga dilakukan dengan menggunakan virus tak berbahaya untukmendapatkan informasi tentang protein virus.
Namun pengembangan vaksin yang lebih lazim berasal dari virus covid-19 yang telah mati.
Novavax melakukan uji coba dengan menambahkan cara baru yang disebut dengan vaksin rekombinan, yaitu menggunakan rekayasa genetika untuk menumbuhkan duplikasi protein virus corona yang tak berbahaya di laboratorium.
Novavax mendapatkan dana 388 juta dolar AS (sekitar Rp 5,7 triliun) dari sebuah lembaga epidemi di Norwegia untuk pengembangan vaksin ini.
Organisasi riset klinis 'Nucleus Network' bertanggungjawab dan ditunjuk untuk melaksanakan pengujian vaksin dengan metode ini dan diberi nama NVX-CoV2373 .
Protein dalam virus tersebut diekstraksi dan dimurnikan, kemudian dikemas menjadi partikel nano berukuran virus.
Peserta dalam uji coba vaksin covid-19 oleh Novavax ini sebanyak 131 orang sehat berusia antara 18 sampai 59 tahun.
WHO membatalkan uji coba klorokuin dalam pandemi virus Corona
Sebelumnya, Novavax telah melakukan uji coba vaksin ini ke hewan dan menunjukkan keberhasilan dengan dosis yang rendah.
Sementara pengembangan vaksin covid-19 berjalan, Badan Kesehatan Dunia (WHO) membatalkan pengujian obat malaria hidroksi klorokuin (hydroxychloroquine) pada pasien terjangkit virus corona karena alasan keamanan.
Sebuah penelitian menunjukkan obat ini beresiko terhadap jantung pasien covid-19 dan bisa menyebabkan kematian, menurut Dirjen WHO, Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus.