Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Populer Nasional

Ade Armando Ucapkan Maaf Sindir Presiden, Bukan Pemimpin yang Pintar: Pak Jokowi Bukan Orator

Sebelum mengatakan bahwa Jokowi tidak bagus dalam komunikasinya, Ade Armando sempat mengucapkan pernyataan maafnya.

Editor: Frandi Piring
via https://hukum.rmol.id/
Ade Armando. 1 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Dosen Komunikasi Universitas Indonesia, Ade Armando menyinggung cara Presiden  Joko Widodo (Jokowi) dalam memberi pernyataan ke publik.

Ade mengakui bahwa Presiden tidak cukup baik dalam memberikan pernyataan.

Hal tersebut diungkapkan Ade Armando saat menjadi narasumber di acara Rosi Kompas TV pada Kamis (28/5/2020).

Sebelum mengatakan bahwa Jokowi tidak bagus dalam komunikasinya, Ade Armando sempat mengucapkan pernyataan maafnya.

"Maaf-maaf kepada Pak Jokowi, Pak Jokowi bukan seorang pemimpin yang pintar artikulatif."

"Pintar arkulatif, pintar-pintar menyampaikan gagasan-gagasaannya," ujar Ade.

Menurut dia, perlu orang lain yang bisa menerjemahkan maksud Jokowi sebelum disampaikan kepada masyarakat.

Ade Armando saat di acara Rosi  pada Kamis (28/5/2020).
Ade Armando saat di acara Rosi pada Kamis (28/5/2020). (Youtube Kompas TV)

"Bukan orator memang bukan, siapapun akan mengakui itu."

"Harus ada orang yang menterjemahkan, melanjutkannya pada publik," ungkapnya.

Terkait New Normal, Ade mengungkapkan bahwa bagaimanapun kurva Covid-19, kehidupan harus tetap berlanjut.

"Nah apa yang tadi disampaikan contohnya ini kan isunya bukan sekedar bahwa besok atau minggu depan, enggak."

"Harus ada orang yang bisa menjelaskan kepada publik bahwa kalau kita memang tidak mungkin terus menerus PSBB, walaupun kurvanya seperti apapun ya itu adalah karena kita enggak sanggup ," jelasnya.

Lalu, ia menyinggung banyaknya orang yang sudah di-PHK akibat Covid-19.

"Kita akan mati, orang bangkrut, orang di PHK 3 juta seterusnya dan seterusnya," sambungnya.

Terkait ucapan Jokowi soal berdamai dengan Virus Corona, Ade merasa bahwa hal itu akan sulit dipahami oleh masyarakat.

Presiden Joko Widodo berjalan saat meninjau kesiapan penerapan prosedur standar new normal (normal baru) di Stasiun MRT Bundaran HI, Jakarta, Selasa (26/5/2020). Dalam tinjauan kali ini, Jokowi menyampaikan pengerahan TNI/Polri secara masif di titik-titik keramaian untuk mendisiplinkan masyarakat dengan tujuan agar masyarakat mematuhi protokol kesehatan sesuai ketentuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Presiden Joko Widodo berjalan saat meninjau kesiapan penerapan prosedur standar new normal (normal baru) di Stasiun MRT Bundaran HI, Jakarta, Selasa (26/5/2020). Dalam tinjauan kali ini, Jokowi menyampaikan pengerahan TNI/Polri secara masif di titik-titik keramaian untuk mendisiplinkan masyarakat dengan tujuan agar masyarakat mematuhi protokol kesehatan sesuai ketentuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)
Halaman
123
Sumber: TribunWow.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved