Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Heboh

Biodata dan Profilnya Panglima Serdadu Eks Trimatra yang Desak Presiden Jokowi Mundur

Jika melihat profil dan biodata Ruslan Buton, ia ternyata pernah menduduki sejumlah jabatan penting di TNI AD.

Editor: Alexander Pattyranie
ISTIMEWA/TAKAWANEWS.COM dan Surya.co.id
Kolase foto Ruslan Buton dan Presiden Jokowi 

TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA - Update kabar tentang mantan kapten di TNI AD yang viral karena meminta Presiden Jokowi mundur.

Baru-baru ini Ruslan Buton dijemput tim Mabes Polri bersama Polda Sultra dari Desa Wabula 1,

Kecamatan Wabula, Buton, Sulawesi Tenggara, Selasa (28/05/2020).

Ruslan Buton menjadi sorotan setelah video narasinya beredar di media sosial youtube, instagram, facebook hingga whatsapp (WA).

Dalam video narasi tersebut, Ruslan Buton membacakan surat terbukanya yang meminta Jokowi mundur.

Jika melihat profil dan biodata Ruslan Buton, ia ternyata pernah menduduki sejumlah jabatan penting di TNI AD.

Berikut update fakta terbaru Ruslan Buton yang dilansir dari Tribun Timur dan Tribunnews (grup SURYA.co.id).

1. Dijemput tim Mabes Polri

Mantan anggota TNI Ruslan Buton Diamankan personel gabungan TNI-POLRI
Mantan anggota TNI Ruslan Buton Diamankan personel gabungan TNI-POLRI (ISTIMEWA/TAKAWANEWS.COM)

Ruslan Buton dijemput tim Mabes Polri bersama Polda Sultra dari Desa Wabula 1, Kecamatan Wabula, Buton,

Sulawesi Tenggara, Selasa (28/5/2020).

Seperti dilansir dari Tribun Timur dalam artikel 'Fakta-fakta Ruslan Buton Viral karena Surat Terbuka Minta

Presiden Jokowi Mundur.

Ruslan Buton kemudian diperiksa di ruang Pidana Khusus (Pidsus) Polres Buton.

Ia mengenakan kemeja putih lengan pendek dan celana jeans hitam.

Sesekali ia mengucapkan kata-kata komunis dan PKI.

Wakapolres Buton, Kompol La Umuri, mengatakan bahwa Ruslan Buton dijemput oleh aparat gabungan Polres Buton

bersama Polda Sultra dan Mabes Polri dari Desa Wabula 1 sekitar pukul 09.00 Wita.

"Yang memimpin penjemputan di Desa Wabula Satu adalah Direktur Kriminal Khusus Polda Sultra.

Kemudian ada juga dari pihak Mabes Polri, TNI, Brimob, dan POM.

Yang masuk ke dalam rumah hanya saya sendiri (Kompol La Umuri), selebihnya rombongan berada di luar," katanya.

2. Pemanggilan terkait postingan viral

Wakapolres La Umuri juga membenarkan jika pemanggilan Ruslan Buton berhubungan dengan postingan viral

surat terbuka kepada Presiden Joko Widodo di media sosial yang dilaporkan masyarakat ke mabes polri.

Namun bagaimana proses lebih lanjutnya dia mengaku belum tahu.

"Belum bisa dipastikan karena pemeriksaannya dilakukan secara tertutup dari pihak Mabes Polri dan juga Polda Sultra," ucapnya.

Sementara Kasat Reskrim Polres Buton, AKP Reda Irfanda mengaku tidak memiliki kewenangan untuk memberikan keterangan atas pemanggilan Ruslan Buton.

"Tanyakan sama pihak yang berwenang, saya tidak punya kewenangan karena pemeriksaannya dilakukan secara tertutup," ujarnya.

3. Pendapat pengamat intelijen

Pengamat Intelijen, Pertahanan dan Keamanan yang juga Direktur Eksekutif Center of Intelligence and Strategic Studies (CISS), Ngasiman Djoyonegoro, menilai surat terbuka Ruslan Buton tersebut tak hanya bersifat politis, namun juga menimbulkan kegaduhan yang sangat tidak elok di tengah situasi pandemi Covid-19.

Seperti dilansir dari Tribunnews dalam artikel 'Tanggapi Ruslan Buton, Pengamat Intelijen Minta Jangan Buat Gaduh di Tengah Pandemi'

"Ya tentu sangat politis. Dan sangat tidak elok di tengah bangsa Indonesia sedang mengalami musibah corona," kata Ngasiman Djoyonegoro kepada Tribunnews.com, Jumat (22/5/2020) lalu.

Pria yang akrab disapa Simon itu menambahkan bahwa surat terbuka Ruslan Buton kepada Presiden Jokowi sangat politis karena dari awal Ruslan Buton di Pilpres 2019 berseberangan dengan Jokowi.

"Kan di Pilpres 2019 kemarin ia pendukung 02, jadi tak menuntut kemungkinan memang ada skenario-skenario tertentu untuk menciptakan ketidak-stabilan keamanan nasional," tambahnya.

Simon pun berharap kepada aparat keamanan tetap siaga untuk mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan yang bisa saja terjadi.

Apalagi video tersebut substansinya sebenarnya pernah beredar sebelum Pilpres 2019 (Reborn).

4. Benarkah ada dalang di belakangnya?

Viralnya video tersebut dan di tengah situasi sekarang memunculkan tanda tanya besar.

"Perlu dilakukan penelusuran siapa orang di belakang Ruslan Buton.

Saya melihat ada agenda tertentu yang sedang direncanakan.

Video itu substansinya kan sebelum pilpres, (namun ada polesannya) kenapa diviralkan lagi sekarang," kata Simon.

Namun demikian, Simon optimis bahwa aparat keamanan pasti bisa mengatasi masalah ini.

Ia yakin aparat keamanan sudah malakukan mitigasi dan penelusuran-penelusuran.

"Ya tapi kita optimis aparat kita pasti bisa mengatasinya," ucap Simon.

Simon pun berharap di bulan suci lebaran seperti sekarang, saatnya suluruh anak bangsa menjaga persatuan, bersikap teduh, dan saling memaafkan.

"Saat Lebaran, harusnya semua anak bangsa bersatu dan saling memaafkan. Hindari kegaduhan. Hindari pertikaian," ujarnya.

"Ataukah Ruslan Buton memang terlalu kebal hukum sehingga pelanggaran hukum terkait pernyataannya, tidak juga ada aparat yang melakukan proses hukum terhadapnya," tegas Simon.

5. Profil dan biodata Ruslan Buton

Biodata dan profil Ruslan Buton pun sempat viral setelah video narasinya beredar di media sosial youtube, instagram, facebook hingga whatsapp (WA).

Melansir dari Tribun Timur dalam artikel 'Biodata Ruslan Buton Eks Anggota TNI AD yang Minta Jokowi Mundur, Pangkat Terakhirnya Tak Sembarang', Ruslan Buton lahir pada tanggal 4 Juli 1975.

Pangkat terakhirnya adalah Kapten Infanteri di TNI AD.

Biodata Ruslan Buton Eks Anggota TNI AD yang Minta Jokowi Mundur
Biodata Ruslan Buton Eks Anggota TNI AD yang Minta Jokowi Mundur (Tribun Timur/Youtube)

Pangkat itu diperoleh saat ia menjabat Pama Yonif RK 732/Banau.

Namun, petaka menghampirinya saat dia menjabat Komandan Kompi sekaligus Komandan Pos Satgas SSK III Yonif RK 732/Banau pada 2017 lalu.

Dia terbukti sebagai salah satu dari 10 pelaku yang diduga membunuh La Gode.

La Gode adalah seorang petani cengkeh pencuri singkong parut 5 kilogram seharga Rp20 ribu.

Karena perbuatannya, ia ditahan di Pos Satuan Tugas Daerah Rawan.

Saat itulah Ruslan dan kawan-kawan diduga melakukan penganiayaan hingga La gode tewas.

Pada 2018 dia dijatuhi hukuman penjara 1 tahun 10 bulan.

Pada akhir 2019, Ruslan Buton bebas.

Ruslan Buton kemudian membuat heboh dengan surat terbukanya yang meminta Jokowi mundur.

(Rasni/Choirul Arifin/Putra Dewangga/Tribun Timur dan Tribunnews/Surya.co.id)

BERITA TERPOPULER :

 Pelaku Penyebar Video Syur Mirip Syahrini Terancam Hukuman 12 Tahun Penjara

 Seorang Wanita Tewas Tersambar Petir Didepan Suami dan Anaknya saat Menanam Tembakau di Sawah

 Artis Ini Dapat THR Lebaran Mobil Alphard dari Pacarnya, Ternyata Ini Sosok Kekasih Elina Joerg

TONTON JUGA :

Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul UPDATE Fakta Terbaru Ruslan Buton Setelah Viral Minta Jokowi Mundur, Berikut Biodata dan Profilnya.

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved