New Normal
Mengenai New Normal, Ini Kata Pemerintah, IDI, HIPMI dan DPR RI
Tujuh provinsi tersebut di antaranya DKI Jakarta, sebagian Jawa Barat, Aceh, Riau, Kaltara, Maluku dan Jambi. Ini kata pemerintah.
Hal ini juga untuk mencegah terjadinya gelombang kedua virus Corona.
"Karena kalau terjadi secondary wave (gelombang kedua), maka kegiatan akan
dihentikan kembali dan kegiatan pun akan terganggu kembali," jelas Airlangga Hartarto.
Airlangga Hartarto juga mengatakan bahwa selama vaksin belum ditemukan, maka
harus siap beradaptasi dengan Covid-19.
Pemerintah menyiapkan skenario new normal dalam menghadapi pandemi Covid-19.
"Dan tentunya selama vaksin belum ditemukan, imunisasi belum dilaksanakan dan belum terdistribusi secara luas maka diperkirakan membutuhkan waktu. Oleh karena itu disiapkan normal baru," kata Airlangga Hartarto.
Dalam skenario new normal nanti menurut Airlangga Hartarto, pemerintah akan memperkuat penanganan kesehatan serta penyesuaian aktivitas ekonomi.
"Agar kita bisa menekan korban daripada Covid, di samping itu juga menekan korban dari PHK dan merestart
sosial ekonomi," tuturnya.
Dalam penerapan new normal tersebut, pemerintah menyiapkan protokol masyarakat produktif dan aman dari Covid-19.
Penerapan tersebut harus melalui kajian dengan mempertimbangkan tingkat penularan virus.
"Kalau lihat dari skenario tingkat infeksi atau mortality tinggi dan rendah, kemudian pemulihan lambat dan resesi berat, kemudian pemulihan cepat yang diharapkan adalah Indonesia keluar dengan V shape atau kita kenal dengan tema produktif dan aman covid," pungkasnya.
Ikatan Dokter Indonesia
Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Daeng M Faqih menegaskan sebelum melalukan new normal harus mempertimbangkan indikator kesehatan dan epidemiologi.
Daeng M Faqih meyebut, sebaiknya tunggu kondisi stabil terlebih dulu alias tunggus sampai kasus covid-19 di Indonesia menurun dan stabil.
"Sebaiknya new normal diterapkan apabila indikator dan kriteria kesehatan atau epidemiologis terpenuhi, yaitu saat kondisi sudah stabil atau curva sudah melandai," ujar Daeng M Faqih.
Sementara itu saat ini kasus covid-19 di Indonesia masih naik turun.