Berita Internasional
Hong Kong Terus Memanas, Donald Trump Sebut Dirinya Akan Memberi Respons 'yang Sangat Menarik'
Amerika Serikat telah menentang keras kepada rencana Beijing yang hendak memperketat cengkramannya terhadap wilayah semi-otonom itu.
TRIBUNMANADO.CO.ID, WASHINGTON - Hingga saa ini, dikabarkan gelombang demonstrasi di Hong Kong masih terus terjadi.
Hal ini terjadi di masa pandemi virus corona atau Covid-19 yang saat ini melanda dunia.
Menurut informasi yang ada, saat ini aparat telah bertindak dengan melakukan penembakan terhadap ribuan demonstran yang menolak RUU Keamanan Nasional.
Melansir Kompas.com, Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan dirinya akan memberi respons 'yang sangat menarik' dalam beberapa hari ke depan terkait ancaman China dalam memperketat kendali pada Hong Kong, Selasa (26/5/2020).
Namun apa yang diharapkannya masih belum jelas.
Dilansir AFP, Amerika Serikat telah menentang keras kepada rencana Beijing yang hendak memperketat cengkramannya terhadap wilayah semi-otonom itu.
Ketika Trump ditanya apakah dia mempertimbangkan sanksi kepada China atau perbatasan visa kepada pelajar China, Trump berkata itu adalah pertanyaan yang penting dan dia akan melakukan sesuatu 'yang sangat menarik'.
"Ini sesuatu yang akan Anda dengar selanjutnya, sebelum akhir pekan. Sangat kuat (berpengaruh), saya pikir begitu," ujar Trump tanpa memberikan keterangan lebih lanjut.
Ketika dia ditanya soal rapat Kongres yang memberikan sanksi pada pejabat China terkait kekerasan HAM terhadap minoritas etnis Uighur, Trump menjawab, "Kami mengawasi dengan ketat, akan saya tinjau lagi sore ini."
Sebelumnya, juru bicara perempuan Trump, Kayleigh McEnany mengatakan Trump memberitahunya bahwa dia merasa status Hong Kong merupakan pusat finansial global, sejajar dengan London dan New York, sedang berada dalam bahaya.
Menurut McEnany, Trump merasa sulit baginya untuk melihat bagaimana Hong Kong bisa menjadi pusat keuangan apabila diambil alih China.
Pemerintah Beijing diketahui ingin memberlakukan Undang Undang yang melarang pemisahan wilayah, sikap subversif, terorisme dan campur tangan asing di Hong Kong setelah berbulan-bulan protes demokrasi besar-besaran terjadi dari tahun lalu.
Aktivis di Hong Kong memperingatkan bahwa tindakan keras akan terjadi secara efektif yang artinya mengakhiri status khusus bekas jajahan kolonial Inggris, menikmati pemilihan umum, kebebasan pers dan kebebasan lain yang tidak ada di daratan utama China.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Trump akan Beri Respons Soal Tensi Hong Kong-China dalam Waktu Dekat
China Bakal Ambil Tindakan Balasan
Hubungan Amerika Serikat dengan China belakangan ini memanas.
Mulai dari saling sindir terkait pandemi virus corona atau Covid-19 hingga adu kuat di Laut China Selatan.
Belum lama ini juga Amerika Serikat mem-blacklist sejumlah perusahaan China karena diduga terlibat terkait isu penindasan kelompok minoritas Uighur di China.