Update Virus Corona Bitung
Warga Keluhkan Pemotongan BST Senilai Rp 100 Ribu
Kami mendapati di lapangan ada dugaan pemotongan senilai Rp 100 ribu yang diduga dilakukan oleh perangkat di bawah kelurahan kepada warga penerima BST
Penulis: Christian_Wayongkere | Editor: David_Kusuma
TRIBUNMANADO.CO.ID, BITUNG - Sejumlah warga kota Bitung Provinsi Sulut penerima Bantuan Sosial Tunai (BST) sempat merasa kecewa dan di buat bertanya-tanya, atas dugaan potongan sebesar Rp 100 ribu dari jumlah yang diterima Rp 600 ribu.
Dugaan pemotongan yang dilakuka oknum aparat pemerintah di bawah kelurahan, terkuat saat Aliansi Peduli Covid (APC 19) kota Bitung, menerima keluhan dan penyampaian secara langsung dari dua orang warga yang berdomisili di Kelurahan Kakenturan 2 Kecamatan Maesa.
"Ya, jadi kami mendapati di lapangan ada dugaan pemotongan senilai Rp 100 ribu yang diduga dilakukan oleh perangkat di bawah kelurahan kepada warga penerima BST," kata Rocky Oroh pentolan APC 19 Kota Bitung kepada wartawan, Selasa (26/5/2020).
Lanjutnya, dari keterangan yang dia himpun dari masyarakat peristiwa itu terjadi pada Jumat (22/5/2020) di kantor lurah dan rumah penerima BST.
Hal ini sangat disayangkan terjadi, di tengah pandemi Covid-19, masyarakat terdampak yang harusnya menerima full bantuan dari pemerintah melalui Dinas Sosial itu malah mengalami pemotongan.
• Ini 3 Syarat Untuk Keluar Masuk Kota Manado, Rapid Test Ditiadakan, Efektif Berlaku Jumat 29 Mei
"Info yang kami terima pemotongan itu katanya untuk hari raya kemarin. Dan kami curigai bukan hanya di Kecamatan Maesa ada kejadian seperti ini, pasti di Kecamatan lainnnya," tambahnya.
Menurut Rocky, warga harus berani buka suara mempertanyakan jika mengalami pemotongan BST hingga melapor jangan takut karena berada di jalan yang benar.
Mariyln Manoppo warga Kelurahan Kakenturan 2 warga yang mengalami pemotongan BST senilai Rp 100 ribu, merasa sangat jengkel kenapa bantuan sosial sosial yang dia terima harus dipotong.
Padahal bantuan yang dia terima dari pemerintah pusat akan dipergunakan agar dapur bisa terus mengepul di tengah pandemi Covid 19.
• Pemprov Sulut Sesalkan Kebijakan Pembatasan Keluar Masuk Manado Tanpa Koordinasi
"RT (rukun tetangga) meminta terpaksa saya kasih, padahal saya sangat berharap sekali untuk digunakan memenuhi kebutuhan sehari-hari di tengah dampak pandemi Covid 19. Sebenarnya saya sudah menyiapkan atau akan memberikan ucapan terima kasih kepada mereka tapi mereka malahan duluan memaksa dengan nominal yang sudah ditentukan," keluh Marilyn.
Adapun alasan pemotongan, katanya untuk keperluan hari raya kemarin. Masih tak percaya dengan pemotongan dari RT yang katanya akan diberikan kepada Lurah, dia pun mengecek ke lurah dan lurah menunjukkan amplop dan mengiayakan uangnya sudah diterima.
Neltje Takaliuang warga lainnya mengatakan, oleh RT didatangi hingga ke rumah untuk menagih langsung potongan Rp 100 ribu dari BST yang sempat diterima.
"Terpaksa saya kasih karena sudah bawa-bawa nama lurah. Padahal uang itu saya sudah tunggu-tunggu untuk kebutuhan keluarga dan sebagian lagi mau dibelikan seng karena rumah saya sengnya banyak yang bocor," keluh Neltje.
Aswan Thamin, Lurah Kakenturan 2 Kecamatan Maesa membantah tudingan dari warga yang menyebut, ada pemotongan Rp 100 ribu dari BST yang diterima.
• Ketua Persit KCK Kotamobagu Antar Sembako Untuk Warga Asmil Kodim 1303 Bolmong
Menurutnya hal itu tidak mungkin terjadi, karena proses pencarian BST langsung dilakukan penerima di kantor Pos