Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

News

Sambut Kebijakan New Normal, MUI Bolehkan Ibadah Seperti Biasa Tapi dengan Protokol Kesehatan

Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengatakan ibadah dan kegiatan keagamaan juga dapat dilakukan seperti biasa saat new normal

Kristian Erdianto
Sholahuddin Al-Aiyub 

TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA - Pemerintah tengah perhitungkan skema kehidupan baru (new normal) di tengah pandemi Covid-19 bakal dijalankan di Indonesia.

Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas mengatakan ibadah dan kegiatan keagamaan juga dapat dilakukan seperti biasa saat new normal diterapkan.

Anwar mengatakan kegiatan ibadah harus sesuai protokol kesehatan demi mencegah penyebaran virus corona.

Kebijakan New Normal, Pemerintah Belum Memutuskan, Mahfud: Sudah Ada Perhitungan Matematis

"Dalam kebijakan new normal ini kita tentu dipersilakan untuk melakukan hal-hal (ibadah) tersebut seperti biasa, tapi jangan lupa menghormati dan memperhatikan protokol medis yang ada. Serta cara-cara hidup sehat yang ditentukan dan dituntunkan oleh agama," ujar Anwar kepada Tribunnews.com, Selasa (26/5/2020).

Meski begitu, Anwar menegaskan Fatwa MUI mengenai tata cara beribadah saat pandemi corona tetap berlaku di wilayah yang penyebaran virus corona belum terkendali.

Dalam fatwa tersebut terdapat larangan masyarakat untuk beribadah di masjid selama pandemi corona.

"Fatwa MUI masih berlaku kalau di daerah tersebut penyebaran virusnya masih belum terkendali," tegas Anwar.

Dirinya meminta pengurus masjid dan para jamaah untuk memperhatikan aspek keselamatan dalam menjalankan ibadah.

Anwar menilai konsep new normal mirip dengan konsep yang ada dalam herd immunity, yakni setiap masyarakat diminta untuk menghadapi masalah wabah ini secara sendiri.

Namun Anwar menilai terdapat perbedaan dalam konsep new normal, yakni pemerintah tetap memberikan bimbingan tentang cara menghindari penyebaran virus corona.

"Tetapi disini bedanya dalam konsep new normal pemerintah masih tetap memberikan bimbingan dan penyuluhan kepada masyarakat tentang cara-cara menghindarkan diri dari virus tersebut," ucap Anwar.

Menurut Anwar, kesuksesan masyarakat dalam menjalankan konsep new normal sangat tergantung pada kedisiplinan masyarakat.

"Kalau masyarakat patuh maka program ini tentu Insya Allah akan berhasil, tapi kalau tidak patuh maka tentu hal ini akan sangat-sangat merugikan kita semua," pungkas Anwar.

WASPADA Gelombang Kedua Virus Corona, WHO Beri Peringatan Negara yang Angka Kasus Menurun

Pemerintah Belum Memutuskan

Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD mengatakan sampai saat ini pemerintah belum mengambil keputusan terkait dengan wacana new normal untuk menghadapi pandemi Covid-19 yang tengah ramai diperbincangkan.

Meski begitu Mahfud mengatakan pemerintah tengah merancang sejumlah model perhitungan matematis terkait hal tersebut.

Ia mengatakan model tersebut telah diajukan oleh sejumlah kementerian dan lembaga di antaranya Bapennas dan Kantor Staf Presiden dalam sidang Kabinet.

Hal itu disampaikan Mahfud dalam acara Halal Bihalal Idul Fitri 1441 Hijriah Keluarga Besar Universitas 11 Maret via daring yang disiarkan secara langsung lewat kanal Youtube resmi Universitas Sebelas Maret pada Selasa (26/5/2020).

"Saudara, sekarang ini pemerintah, karena tadi disebut Menkopolhukam, ada wacana, belum keputusan. Wacana bagaimana tentang new normal itu. Oleh karena itu ada model-model perhitungan. Perhitungan matematis. Di dalam sidang kabinet itu ada tiga sumber," kata Mahfud.

Mahfud mengungkapkan pemerintah terus memantau dan menghitung perkembangan data setiap daerah di Indonesia termasuk membandingkan tingkat penularan di tiap wilayah.

Langkah Tegas Pemkot Lakukan Pembatasan Keluar Masuk Manado karena Pasien Covid-19 Terus Naik

"Oh ini ada penurunan kalau ada pembatasan. Tapi semuanya bisa dihitung. Jakarta sekarang sudah 0,9. Ada sembilan provinsi yang sekarang di bawah satu, nih lumayan bagus. Tapi ada juga yang tinggi sekali, di Gorontalo, Jawa Timur dan macem-macem itu. Itu ada perhitungannya. Nah di dalam keadaan itulah kita berpikir bagaimana kita hidup normal dengan fakta-fakta itu," kata Mahfud.

Selain itu, ia pun mengungkapkan pemerinrah juga mendengarkan perdebatan yang ada terkait dengan new normal.

Perdebatan tersebut di antaranya dari kalangan dokter, ulama, bahkan sosiolog.

"Kita harus mengambil keputusan yang terbaik. Bagaimana yang terbaik, mari kita diskusi, belum ada keputusan soal itu, semua masih dalam wacana dan kontroversi masih ada. Dan kita harus terbiasa harus menghadapi itu," kata Mahfud.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Pemerintah Belum Putuskan Kebijakan New Normal, Mahfud Sebut Sudah Ada Perhitungan Matematis dan di Tribunnews.com dengan judul BREAKING NEWS! MUI Bolehkan Ibadah Seperti Biasa Saat New Normal dengan Protokol Kesehatan

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved