Demo di Hong Kong
Demonstrasi Besar Pertama di Hong Kong Sejak Pandemi Virus Corona Merebak
Massa pendemonstran memprotes rencana kontroversial Beijing terkait pemberlakukan undang-undang keamanan nasional di pusat ekonomi semi-otonom.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Terjadi demonstrasi besar di Hong Kong di tengah wabah virus corona.
Massa pendemonstran memprotes rencana kontroversial Beijing terkait pemberlakukan undang-undang keamanan nasional di pusat ekonomi semi-otonom.
Dikutip Tribunnews dari Al Jazeera, para demonstran membentuk barikade darurat dan meneriakkan slogan-slogan, seperti "Lima tuntutan, tidak kurang".
Sehubungan dengan tuntutan mereka, termasuk penyelidikan dugaan aksi brutal polisi terhadap para demonstran anti-pemerintah tahun lalu.
Lebih jauh, truk-truk meriam air dan kendaraan polisi lapis baja terlihat di Causeway Bay.

Sementara di Wan Chai, polisi menembakkan gas air mata untuk membubarkan kerumunan, setelah pengunjuk rasa berusaha memblokir jalan.
Media lokal melaporkan bahwa lebih dari 100 orang ditahan.
"Ini adalah demonstrasi besar pertama di Hong Kong sejak COVID-19 merebak di sini," kata koresponden Al Jazeeera, Adrian Brown, yang melaporkan dari situs protes.
"Para pengunjuk rasa tidak hanya menentang aturan sosial," tambahnya.
"Mereka juga menentang perintah polisi Hong Kong untuk tidak mengadakan majelis tidak sah ini, dan, tentu saja, mereka sekali lagi menentang Beijing," katanya.
Guncangan Protes Besar-besaran 2019
Lebih jauh, undang-undang yang direncanakan untuk melarang pengkhianatan, subversi dan hasutan, dan muncul setelah Hong Kong berbulan-bulan diguncang protes besar (2019).
Proposal Beijing pada Kamis, mengirim 'angin dingin' melalui pasar keuangan dan mendapat teguran keras dari pemerintah asing, kelompok hak asasi manusia internasional dan beberapa lobi bisnis.

Dalam menyusun undang-undang baru yang ketat, yang juga bisa melihat pendirian badan intelijen pemerintah China di pusat keuangan,
Beijing akan menghindari badan pembuat hukum Hong Kong, Dewan Legislatif.