Update Virus Corona Tomohon
UPDATE: Usai Jalani Rapid Test, 3 Warga Tomohon Dinyatakan Reaktif
Hal ini sebagaimana rilis resmi Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Tomohon, Yelly Potuh, melalui rilis resmi, Jumat (22/5/2020) malam.
Penulis: Hesly Marentek | Editor: Maickel Karundeng
TRIBUNMANADO.CO.ID, TOMOHON - Jumlah warga Kota Tomohon yang dinyatakan reaktif, lagi-lagi mengalami penambahan.
Kali ini, 3 orang dinyatakan reaktif setelah menjalani rapid test.
Hal ini sebagaimana rilis resmi Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Tomohon, Yelly Potuh, melalui rilis resmi, Jumat (22/5/2020) malam.
"3 orang dinyatakan reaktif setelah menjalani rapid test," kata Juru Bicara Yelly Potuh.
Penambahan warga yang reaktif tersebut, berasal dari dua Kecamatan.
"Masing-masing 1 orang dari Kecamatan Tomohon Tengah dan 2 orang dari Kecamatan Tomohon Selatan," katanya lagi.
Untuk itu, dengan penambahan tersebut jumlah total hasil pemeriksaan Rapid test Reaktif sampai hari
ini tercatat 30 orang.
"Sebarannya yaitu 2 orang dari Kecamatan Tomohon Utara, 14 orang dari Tomohon Tengah, 2 orang Tomohon Barat, 12 orang dari Tomohon Selatan," paparnya.
Selain itu, dari 26 orang ini, 6 diantaranya sudah keluar hasil Swab Test Negatif sehingga dipastikan bukan Covid-19.
"3 orang mempunyai hasil swab test positif Covid-19, 2 orang meninggal dunia, dan 19 orang
menunggu hasil Swab Test," terang Yelly.
Adapun dari tracking atau pelacakan dengan pasien positif dan PDP untuk keseluruhan masih seperti lalu yaitu 680 orang.
"Total hasil tracking sampai saat ini tidak bertambah yaitu masih tetap 680 orang," pungkasnya. (hem)
BERITA TERPOPULER :
• Ali Ngabalin Terdiam saat Ditegur dr Erlina, Jangan Tergiur: Saya Pegang Kata-kata Pak Ngabalin
• Detik-detik M Nuh Ngeprank Lelang Motor Presiden Jokowi Seharga Rp 2,55 M, Berlangsung Alot
• Gambar Ucapan Selamat Idul Fitri Tahun 2020, Cocok Dibagikan ke Media Sosial Facebook dan Instagram
TONTON JUGA :
RINCIAN 18 Pasien Baru Virus Corona Sulut, Manado Paling Banyak, Mitra Kembali Bertambah
Satgas Covid-19 Sulut kembali mengupdate kasus virus corona di Sulawesi Utara.
Jubir Satgas Covid-19 Sulut dr Steaven Dandel menjelaskan hari ini Sulut bertambah 18 orang yang terkonfirmasi virus corona.
"Hari ini kita ketambahan 18 Kasus yang terkonfirmasi virus corona," jelas Dandel dalam konfrensi pers, Jumat (22/5/2020).
Dandel pun merinci 18 pasien tersebut.
Kasus 181: Laki-laki 13 Tahun Asal Manado Tidak Ada Riwayat Perjalanan
Kasus 182: Perempuan 36 Tahun Asal Manado, kontak erat dengan kasus 74
Kasus 183: Laki-laki 48 Tahun Asal Manado, Tidak Ada Riwayat Perjalanan.
Kasus 184: Perempuan 39 Tahun Asal Manado, Kontak Erat dengan Kasus 71.
Kasus 185: Perempuan 45 Tahun Asal Manado kontak erat dengan kasus 74.
Kasus 186: Laki -laki 72 Tahun Asal Manado yang bersangkutan PDP di RS Swasta Manado.
Kasus 187: Perempuan 31 Tahun Asal Manado, Kontak Erat Resiko Tinggi dengan Kasus 74.
Kasus 188: Laki-laki 36 Tahun Asal Manado Asal Minahasa Kontak Erat Resiko Tinggi dengan Kasus 74.
Kasus 189: Perempuan 37 Tahun Berdomisili di Minahasa Tenggara, Tapi kerja di Minahasa Selatan, Tidak ada riwayat perjalanan sebelumnya.
Kasus 190: Laki-laki 35 Tahun Asal Manado, PDP di RS Swasta di Manado.
Kasus 191: Perempuan 72 Tahun Asal Manado, PDP di Salah satu RS di Kota Manado.
Kasus 192: Laki-laki 35 Tahun Asal Manado, Tidak Ada Riwayat Perjalanan.
Kasus 193: Laki-laki 44 Tahun Asal Minahasa Tenggara Tidak Ada Riwayat Perjalanan.
Kasus 194: Perempuan 52 Tahun Asal Manado, Tidak Ada Riwayat Perjalanan.
Kasus 195: Laki-laki 9 Tahun Asal Minahasa, bagian dari kasus yang terkoneksi dengan kasus 48, 136,138, 140, 145
Kasus 196: Laki-laki 26 Tahun Dominisili Minahasa Namun Asal Sulawesi Tengah Kontak Erat Kasus 151 yang sudah meninggal dunia.
Kasus 197: Perempuan 24 Tahun Asal Manado, Kontak Erat Resiko Tinggi dengan Kasus 74.
Kasus 198: Perempuan 42 Tahun Asal Manado yang Sudah Meninggal Dunia.
Minta Jangan Lakukan Diskriminasi
Dandel pun meminta dengan sangat kepada masyarakat untuk tidak melakukan diskriminasi kepada pasien yang positif virus corona.
"Pasien sementara berjuang tapi malahan dikucilkan, keluarga mereka juga dibuat dengan tidak semestinya, karena tidak ada seorangpun yang ingin terpapar," tegas Dandel.
Setiap jumpa pers Dandel terus mengajak masyarakat agar terus berdoa kepada Tuhan, apapun agamanya agar pandemi ini cepat berakhir.
Jubir juga meminta, agar semua masyarakat saling topang menopang, agar virus ini cepat berakhir dan tidak ada diskriminasi.
"Mari kita selalu berdoa untuk para pasien," jelas Dandel. (*)