Kilas Balik Soeharto
Sholat Tahajud Jadi Permintaan Terakhir, Soeharto: Tetap Sabar dan Jangan Dendam, Allah Tidak Tidur
Pada 25 Januari 2008, Soeharto ingin makan pizza. Dua anak perempuannya, Titiek dan Mamiek Soeharto mencari pizza.
Karena Soeharto mengatakan lelah dan ingin istirahat, Tutut membetulkan posisi selimut ayahnya.
Dalam hati Tutut berdoa, "Ya Allah, beri saya kekuatan dan kemudahan untuk melaksanakan keinginan bapak, amin."
Sore harinya, kesehatan Soeharto semakin menurun.
Pada malam harinya, kondisi Soeharto belum juga membaik justru semakin menurun.
Ketika ditanya bagian mana yang sakit, Soeharto hanya menggelengkan kepala.
Ketika subuh menjelang, Tutut dan Mamiek dibangunkan dari tidurnya.
Suster mengatakan Soeharto dalam keadaan kritis.
Saat sampai di ruang rawat, Soeharto sudah ditemani Sigit.
Wajahnya tampak damai tidak terlihat tanda kesakitan. Matanya tertutup rapat.
Tutut memutuskan memanggil semua keluarga. Sesampainya di ruang rawat, satu per satu anggota keuarga mencium tangan Soeharto.
Anak-anak Soeharto membisikkan kalimat istigfar dan tasbih di telinga ayahnya.
Sampai ketika Soeharto menghembuskan napas terkahirnya, wajahnya tidak tampat rasa sakit.(*)
Artikel ini telah tayang di Tribuncirebon.com dengan judul Sebelum Meninggal, Soeharto Punya Permintaan Terakhir, Ingin Sholat Tahajud Dulu, lalu Menyusul Tien, https://cirebon.tribunnews.com/2020/05/23/sebelum-meninggal-soeharto-punya-permintaan-terakhir-ingin-sholat-tahajud-dulu-lalu-menyusul-tien?
Subscribe Youtube Channel Tribun Manado: