Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Matahari Lockdown

Fenomena Matahari 'Lockdown' Benarkah Timbulkan Gempa Bumi & Kelaparan? Ini Penjelasan LAPAN RI

Para ahli percaya bahwa akan terjadi periode terdalam dari resesi sinar matahari yang pernah tercatat sebagai bintik matahari yang telah menghilang.

Editor: Rizali Posumah
NASA/SDO (AIA
Ilustrasi matahari- Para ilmuwan menyebut, matahari kini masuk pada fase lockdown. Fase ini bisa menimbulkan bencana di bumi. Mulai dari gempa bumi hingga kelaparan. (NASA/SDO (AIA) 

"Matahari sedang memasuki fase di mana Matahari lebih sedikit atau tidak sama sekali membentuk bintik matahari (sun spot)," tulis pihak Lapan melalui akun Instagram @lapan_ri yang Tribunnews.com kutip Sabtu (23/5/2020).

"Bintik Matahari adalah bintik hitam di permukaan Matahari, yang menandakan adanya konsentrasi medan magnet yang kuat dan suhu yang lebih rendah dibandingkan daerah lain di sekitarnya."

Menurut LAPAN, jika pada suatu periode tidak muncul satu pun bintik Matahari, berarti aktivitas di Matahari bisa dikatakan minimum (Solar Minimum).

Namun sebaliknya, lanjut pihak LAPAN, jika bintik Matahari muncul dalam jumlah yang cukup banyak, artinya Matahari sedang dalam keadaan aktif (Solar Maximum).

Mereka pun menyebut kemunculan bintik di Matahari bukan merupakan fenomena acak, melainkan memiliki pola yang teratur.

"Jumlah dan lokasi kemunculan bintik Matahari mengikuti suatu siklus dengan periode sekitar sebelas tahun. Siklus ini dikenal sebagai siklus Matahari."

Lantas adakah dampak 'matahari lockdown' bagi Indonesia?

Rupanya jawabannya adalah tidak.

"Baik Solar Minimum maupun Solar Maximum adalah siklus aktivitas matahari yang sudah terjadi sejak lama."

"Solar Minimum adalah fase minimum Matahari yang terjadi secara periodik setiap 11 tahunan dan tidak berdampak signifikan pada cuaca dan tidak terkait bencana," tegas Lapan dalam Instagram resminya.

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Lapan RI Thomas Djamaluddin pun membenarkan hal tersebut.

Menurutnya, tidak ada dampak signifikan dari fase minimun matahari bagi Indonesia.

"Kejadian sebenarnya fase minimum matahari, yang merupakan kondisi periodik sekitar 11 tahunan. Tidak ada dampak yang siginifikan," ujar Thomas kepada Tribunnews, Kamis (21/5/2020).

(Tribunnews.com/Maliana/Miftah)

Four Points by Sheraton Manado Peduli, Berikan Bantuan untuk Puskesmas Liktim dan Wori

Terdapat Kasus Baru Covid-19 di China, Menunjukkan Tanda Virus Corona Dapat Berubah

Arab Saudi Karantina Uang Kertas dan Koin Selama 14 dan 20 Hari untuk Cegah Penyebaran Virus Corona

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Benarkah Fenomena Matahari 'Lockdown' Bisa Timbulkan Gempa Bumi & Kelaparan? Ini Penjelasan LAPAN RI.

Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved