Pandemi Global
Virus Corona Belum Usai, Peneliti Ingatkan Manusia Kemungkinan Hadapi Pandemi Baru: Emisi Karbon
Ini adalah persoalan emisi gas rumah kaca yang terus meningkat dan berpeluang menjadi pandemi baru yang dapat menghancurkan sepertiga populasi manusia
"Tidak hanya memiliki efek langsung yang menghancurkan, tetapi juga membuat masyarakat tidak akan mampu mengatasi krisis di masa depan, dan ini akan menjadi seperti pandemi baru," tegas dia.
Peneliti dari Universitas Nanjing Tiongkok, Xu Chi yang juga rekan penulis di studi ini mengungkapkan tim peneliti telah memeriksa dan memastikan semua asumsi dengan cermat selama satu tahun.
Shutterstock Ilustrasi virus corona, penularan virus corona di transportasi umum
"Terus terang kami tidak percaya dengan hasil awal kami sendiri, karena temuan kami sangat mengejutkan," kata Xu Chi.
Bagaimanapun hasilnya, kata dia, akan sama pentingnya untuk China dan negara lain.
Terutama terkait pendekatan secara global untuk melindungi anak-anak dari potensi masalah sosial yang luar biasa yang bisa dipicu oleh perubahan yang telah diperhitungkan.
Satu-satunya hal yang dapat menghentikan kondisi terburuk ini adalah dengan pengurangan emisi karbon secara cepat.
Pengurangan emisi gas rumah kaca
Spesialis Iklim dan Direktur Global Systems Institute di University of Exeter, Tim Lenton yang juga penulis di studi tersebut mengatakan bahwa pengurangan emisi gas rumah kaca yang cepat dapat mengurangi separuh jumlah korban yang akan terpapar pada kondisi terpanas seperti itu.
"Kabar baiknya adalah dampak ini dapat dikurangi jika manusia berhasil mengendalikan pemanasan global," kata Lenton.
Lenton menambahkan dalam perhitungan yang dibuat oleh para peneliti studi menunjukkan bahwa setiap derajat kenaikan pemanasan di atas tingkat suhu sekarang, sama dengan sekitar satu miliar orang yang akan berada di luar wilayah yang layak huni atau kondisi wilayah terpanas dan tidak bisa dijadilan tempat tinggal.
"Adalah penting bahwa kita sekarang dapat mengekspresikan manfaat dari pembatasan emisi gas rumah kaca daripada hanya dari segi dampak keuangan," ujar dia.
Penelitian ini telah diterbitkan dengan judul “Future of the Human Climate Niche”: PNAS Mei 2020 atas kerjasama antar-peneliti dari Universitas Wageningen, Universitas Nanjing, Universitas Exeter, Universitas Aarhus dan Universitas Washington, Santa Fe Institute.
Perubahan iklim ini akan susah dicari penolongnya jika sampai terjadi.
Sehingga berdasarkan skenario yang dibuat sekitar 3,5 miliar populasi di seluruh dunia tidak akan bisa bertahan hidup, 50 tahun yang akan datang atau pada tahun 1970 nanti.