Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Bulu Tangkis Indonesia

Cerita Liliyana Natsir Soal Karier Duet Bersama Tontowi Ahmad, Perang Dingin Jelang Olimpiade 2016

Liliyana Natsir menceritakan untuk berdiri di puncak kesuksesan tidak lah mudah. Bersama Tontowi, mereka bahkan pernah mengalami rasa kesulitan.

Editor: Frandi Piring
Twitter
Liliyana Natsir dan Tontowi Ahmad memamerkan mendali emas sebagai juara dunia BWF World Championships 2017. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Tumpukan prestasi yang didapatkan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir selama berkarier di bulutangkis tak serta merta datang begitu saja. Banyak perjuangan yang mereka lalui.

Kini, nama mereka terekam dalam sejarah bulutangkis Indonesia.

Salah satu prestasi yang membanggakan yakni, Owi/Butet sukses meraih medali emas di Olimpiade 2016.

Liliyana Natsir menceritakan untuk berdiri di puncak kesuksesan tidak lah mudah.

Bersama Tontowi, mereka bahkan pernah mengalami rasa kesulitan.

Ganda campuran Indonesia, Tontowi Ahmad (kiri)/Liliyana Natsir, berekspresi pasrah saat menerima kekalahan dari Praveen Jordan/Vita Marissa, pada babak final Yonex-Sunrise Indonesia Open Grand Prix Gold 2013, di GOR Amongraga, Yogyakarta, Minggu (29/9/2013). |
Ganda campuran Indonesia, Tontowi Ahmad (kiri)/Liliyana Natsir, berekspresi pasrah saat menerima kekalahan dari Praveen Jordan/Vita Marissa, pada babak final Yonex-Sunrise Indonesia Open Grand Prix Gold 2013, di GOR Amongraga, Yogyakarta, Minggu (29/9/2013). | (badmintonindonesia.org)

Hal itu ia ungkapkan dalam rangka mengenang perjuangannya bersama Tontowi, lantaran di hari senin (18/5/2020) Tontowi menyatakan pensiun dari bulutangkis.

Tahun 2015 hingga awal 2016 adalah masa sulit bagi mereka.

Bahkan Liliyana menggambarkan hubungannya dengan Tontowi Ahmad, pasangan mainnya tersebut, dengan istilah gersang.

“Waktu itu ekspektasi orang tinggi, dan kami lagi terpuruk sekali cuma dapat satu gelar juara sebelum olimpiade.

"Owi nggak marah sih sama saya, saya juga enggak, tapi gimana ya namanya pemain dapat hasil jelek itu situasinya nggak ribut tapi nggak akur juga, ha ha ha susah menjelaskannya.

"Damai tapi gersang, kayak lagi perang dingin,” cerita Liliyana dalam rilis yang diterima Tribunnews, Kamis (21/5/2020).

Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir (Owi/Butet) melangkah ke semifinal bulutangkis perseorang Asian Games 2018 usai menaklukkan pasangan Hongkong.
Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir (Owi/Butet) melangkah ke semifinal bulutangkis perseorang Asian Games 2018 usai menaklukkan pasangan Hongkong. (instagram.com/badminton.ina)

Apalagi saat kejuaraan All England 2016, di mana Owi/Butet kalah bersaing dengan juniornya, Praveen Jordan/Debby Susanto atau beberapa bulan sebelum Olimpiade Rio de Janeiro 2016.

Berkat kedewasaannya, mereka mampu meredam rasa frustrasi itu hingga akhirnya bsia menunjukkan kepada dunia kulitas mereka di Olimpide 2016.

“Waktu itu kami berpikir apa posisi kami sudah terganti ya sama Praveen/Debby? Ya namanya persaingan.

"Akhirnya saya dan Owi sama-sama nurunin ego, saya kontrol emosi, Owi nggak sensitif lagi, begini pun sebetulnya nggak menjamin kami jadi juara, tapi setidaknya kami berdua jauh merasa lebih baik,” pungkasnya.

Halaman
123
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved