Update Virus Corona Indonesia
KABAR BAIK! Ini 4 Obat Virus Corona Kementerian Jokowi, Salah Satunya Ramuan Inhaler Antivirus
formula itu kini telah dipatenkan ke dalam tiga bentuk produk penangkal virus corona yakni inhaler, diffuser oil, hingga kalung anti corona.
Jika bekerja dengan rekombinan antigen, penelitian membutuhkan sistem ekspresi seperti dari bakteri, sel mamalia, sel insect, sel unggas, sel tanaman, yeast, DNA.
Serta, tipe antigen dalam teknologi vaksin jenis ini adalah particulate (VLP), solube (monomeric atau diremic), fusion protein, dan chimeric.
Pengembangan vaksin Covid-19 di Indonesia
Dikatakan Amin, pengembangan vaksin Covid-19 menggunakan isolat virus Indonesia, dengan produksi speed vaccine Covid-19.
LBM Eijkman saat ini sudah bisa mendapatkan sekuen asam nukleat RNA dari tujuh isolat penyusun genom virus corona, SARS-CoV-2 dari Indonesia, yang saat ini disebutkan masih meneliti belasan sekuen lagi.
Dalam prosesnya, isolasi dan amplifikasi gen spike dilakukan dengan PCR untuk menganalisa gen ekspresi protein. Dilanjutkan dengan kloning gen ke vektor, melalui kloning transfeksi sel mamalia.
"Kami akan mengembangkan protein rekombinannya. Jika sudah mendapatkan antigen kandidat vaksinnya akan dicobakan ke hewan kecil, kemudian baru hewan yang lebih besar," jelasnya.
Baca juga: Bagaimana Perkembangan Vaksin Virus Corona?
Jika kualitas dan hasilnya sudah bagus dari keseluruhan tindakan yang dilakukan dan pengujian kepada hewan tersebut, baru bisa diserahkan untuk uji klinis kepada manusia.
Hingga selanjutnya skala produksi vaksin jika hasilnya positif dan efek samping tidak memicu reaksi berlebihan lainnya.
Teknologi tua pengembangan vaksin
Teknologi telur disebut juga teknologi tua, karena menjadi teknologi yang sudah di kenal awal sekali, seperti vaksinasi untuk influenza, vaccinia dan klorela. Dalam pengembangannya, virus atau bakteri ditumbuhkan di telur yang bertunas.
Setelah beberapa hari atau minggu, virus atau bakteri yang ditumbuhkan itu bisa dipanen, untuk kemudian dikembangkan menjadi vaksin. Tentunya setelah dilakukan inaktivasi dengan berbagai cara.
Teknologi vaksin ini adalah teknologi sederhana, yang tidak membutuhkan terlalu banyak peralatan. Virus yang dipanen dari telur ini juga bisa langsung dilemahkan atau diinaktivasi, setelah di formulasi, diagnosis dan lain sebagainya, ini bisa diberikan dengan lebih cepat.
"Untuk Covid-19 juga ada beberapa negara yang mengembangkan (vaksin) seperti ini," ujar dia.